Parapuan.co - Depresi adalah gangguan mood yang umum atau perubahan suasana hati yang tidak stabil dan serius.
Depresi juga termasuk dalam gangguan kesehatan mental.
Orang dengan depresi terus-menerus berpikir, sedih, merasa rendah diri, dan kehilangan minat pada aktivitas yang ia sukai sebelumnya.
Depresi disebabkan oleh proses kiwiawi dalam otak yang tidak seimbang karena berbagai masalah pengidapnya.
Gejala depresi termasuk sakit kepala, nyeri tubuh, kelelahan yang konstan, kelebihan atau hilangnya nafsu makan, sulit fokus, kualitas tidur buruk, cemas, dan mudah tersinggung.
Baca Juga: Beda Kecemasan dan Depresi, Gangguan Kesehatan Mental yang Umum Terjadi
Melansir dari Medicine Net, ada empat jenis depresi paling umum yang perlu Kawan Puan ketahui. Yuk, simak!
Depresi mayor adalah gangguan mental berat yang ditandai dengan perasaan sedih luar biasa dan konstan.
Pengidap akan kehilangan minat terhadap kegiatan sehari-hari, termasuk mandi, makan, dan tidur.
Gejalanya termasuk perubahan nafsu makan, kehilangan energi, merasa tidak berharga, menangis, dan malas melakukan apa pun.
Depresi mayor dapat mengganggu keberlangsungan hidup pengidap jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dari profesional.
2. Bipolar (Gangguan Manik-Depresif)
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang bersifat episodik, yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik.
Kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia dalam otak yang tidak seimbang mungkin berperan atas terjadinya gangguan bipolar.
Episode manik dapat mencakup gejala seperti energi tinggi, sering berkhayal, dan kualitas tidur yang buruk.
Sementara, episode depresif berupa kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, yang berlangsung selama beberapa hari hingga bulan.
Baca Juga: 4 Gejala Smiling Depression, Merahasiakan Depresi dan Tampil Bahagia
3. Depresi persisten (Dystimia)
Jenis depresi ini mengacu pada suasana hati yang rendah, dan berlangsung setidaknya selama dua tahun, tetapi tidak mencapai intensitas depresi berat.
Pengidap dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mereka merasa rendah atau tidak bahagia (anhedonic) hampir sepanjang waktu.
Gejala depresi lainnya termasuk nafsu makan dan perubahan tidur, energi rendah, harga diri rendah, atau keputusasaan.
4. Gangguan Afektif Musiman
Seasonal Affective Disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman adalah jenis depresi yang dikaitkan dengan berkurangnya paparan sinar matahari.
Berkurangnya paparan sinar matahari memengaruhi ritme biologis dan menyebabkan ketidakseimbangan kadar pembawa pesan kimia tertentu di otak (serotonin dan melatonin).
Depresi ini terjadi pada iklim di daerah yang kurang paparan sinar matahari pada waktu tertentu dalam setahun.
Gejalanya dapat berupa kelelahan, depresi, putus asa, dan penarikan sosial.
Kawan Puan, jika kamu merasa mengalami depresi dan berkaitan dengan gejalanya, sebaiknya cari bantuan ke psikiater untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Punya Gejala yang Mirip, Stres dan Depresi Ternyata 2 Hal yang Berbeda
(*)