Efek Khusus Sesuai Usia
Anak-anak dengan usia yang sangat muda mungkin mengalami peristiwa traumatis di mana anak memerankan kembali beberapa aspek dari pengalamannya.
Misalnya, seorang anak mungkin berperilaku seperti melarikan diri dari "orang jahat" berulang kali.
Drama itu mungkin tidak spesifik untuk pelecehan seksual.
Tanda-tanda stres lainnya yang mungkin terlihat yakni peningkatan perilaku menentang atau menarik diri, mengamuk, atau mimpi buruk.
Anak mungkin terlibat dalam perilaku seksual yang tidak sesuai usia seperti mencoba melibatkan anak lain dalam kontak oral-genital atau simulasi hubungan seksual.
Selanjutnya, anak mungkin berbicara tentang tubuhnya sebagai "sakit" atau "kotor."
Baca Juga: Jenis Kekerasan pada Perempuan secara Online dan Efeknya terhadap Kesehatan Mental
Remaja mungkin lebih cenderung menyalahgunakan zat atau terlibat dalam perilaku berisiko tinggi, termasuk perilaku seksual yang menyimpang.
Seorang remaja yang menghindari pengingat traumatis dapat menarik diri secara sosial.
Perilaku melukai diri sendiri dan bunuh diri juga lebih umum di kalangan remaja.
Penelitian yang dilansir via NCTSN menunjukkan bahwa pelecehan seksual anak dapat berdampak sangat serius pada kesehatan fisik dan mental.
Tergantung pada tingkat keparahan dan jumlah trauma yang dialami, pelecehan seksual terhadap anak dapat memiliki dampak yang luas dan tahan lama.
Mereka yang telah menderita beberapa trauma dan menerima sedikit dukungan orang tua dapat mengembangkan gangguan stres pasca-trauma, depresi, dan kecemasan.
Kemampuan mereka untuk memercayai orang dewasa untuk merawat mereka juga dapat terancam.
Parahnya, kekerasan pada perempuan secara seksual terhadap anak yang tidak diungkapkan atau tidak menerima konseling yang efektif, mereka dapat mengalami kesulitan lama di masa depan.
(*)