Sebagai saksi
- Delay: Setelah insiden selesai, periksa kondisi korban, bersedia menjadi saksi dalam pelaporan.
- Direct: Intervensi yang dilakukan langsung pada saat insiden. Cek keamanan Anda terlebih dulu. Contoh: Mengamankan korban, menegur pelaku.
- Distract: Startegi untuk mengakhiri insiden dengan mengalihkan perhatian pelaku. Contoh: alihkan pembicaraan.
- Delegate: Strategi untuk mendelegasikan intervensi kepada pihak yang lebih mumpuni. Contoh: minta rekan kerja senior atau HR untuk menegur pelaku.
- Document: Dokumentasikan kejadian dalam foto, video, catatan kronologi untuk mendukung pelaporan. Hati-hati! Jangan menyebarkan hasil dokumentasi.
Baca Juga: Efek Trauma Korban Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
2. Tegaskan
- Tegaskan batasan antraa pertemanan dan profesionalisme
- Tegaskan batasan antara ruang publik dan ruang privat
- Tegur pelaku bila kasus masih dapat ditangani sendiri
- Mulai lawan sejak pertama kali terjadi STOP Normalisasi.
Contoh: lawan pelecehan verbal.
3. Laporkan
- Catat kronologi
- Minta dukungan saksi dan serikat pekerja
- Temukan korban lain
- Lapor ke HR/Personalia
- Tetap pertahankan kinerja
- Dapatkan dukungan dari orang terdekat
Kawan Puan, proses pelaporan tentang hal ini sering kali membangkitkan trauma bagi para penyintas.
Oleh karena itu, mempersiapkan diri dan hal-hal yang dapat memperkuat pelaporan sangat disarankan.
Hal ini dapat dilakukan saat menjadi penyintas atau saksi ketika adanya kekerasan pada perempuan secara seksual di tempat kerja. (*)