Nilai Tukar Rupiah ke Dolar AS Melemah Tipis 0,01 Persen pada Hari Ini

Aulia Firafiroh - Senin, 29 November 2021
Rupiah melemah
Rupiah melemah fotopoly

Parapuan.co- Nilai tukar rupiah saat ini mulai melemah pada Senin (29/11/2021).

Rupiah turun di level Rp 14.260 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan penutupan Jumat (26/11/2021) di Rp 14.358 per dolar AS.

Hal itu menunjukkan melemah tipis 0,01 persen dibandingkan sebelumnya.

Melansir dari Kontan, sebagian besar mata uang di kawasan Asia menguat pada pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Rawan Terjadi, Ini 3 Pemicu Konflik dalam Pembagian Harta Warisan

Dolar Singapura mengalami penguatan terbesar di Asia setelah kemarin melonjak 0,15 persen.

Lalu, peso Filipina mengalami penurunan 0,13 persen, sedangkan yuan China mengalami peningkatan 0,12 persen.

Berikutnya disusul oleh dolar Taiwan yang nilai tukarnya naik 0,09 persen.

Mata uang Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia juga mengalami peningkatan, masing-masing 0,03 persen dan 0,007 persen.

Sedangkan, mata uang baht Thailand mengalami pelemahan terbesar di Asia karena nilai tukar anjlok  hingga 2,6 persen.

Hal itu juga dialami oleh yen Jepang yang melemah 0,24 persen.

Dolar Hong Kong justru terlihat stabil seperti perdagangan akhir minggu lalu.

Baca juga: Warisan Jadi Rebutan, Bagaimana Jika Pewaris Meninggalkan Utang?

Lalu apa yang menyebabkan nilai tukar rupiah menurun?

Rupiah diketahui tertekan akibat sentimen varian virus Covid-19 baru dan percepatan tapering off Amerika Serikat.

Namun, ekonom memproyeksikan rupiah akan kembali stabil karena didukung fundamental Indonesia yang kuat.

Berdaasarkan laporan dari Bloomberg, rupiah melemah 0,49 persen ke level Rp 14.358 per dolar AS.

Sementara, kurs Jisdor BI stagnan di Rp 14.280 per dolar AS.

 

Menanggapi hal itu, Mikail selaku ekonom mengatakan meski rupiah dikelilingi sentimen negatif tapi secara fundamental Indonesia dapat menarik arus modal.

"Fundamental Ìndonesia kuat terlihat dari neraca perdagangan yang surplus secara berkelanjutan," kata Mikail dikutip dari Kontan.

Baca juga: Sempat Heboh, Kini Ada Beragam Cara Dapat Cuan dari Tren Ikoy-Ikoyan

Selain itu, investor asing juga tertarik masuk ke pasar keuangan Indonesia khususnya obligasi.

Pasalnya di pasar obligasi terdapat yield spread yang menarik.

"Yield US Treasury sudah mulai turun artinya banyak investor yang beli US Treasury, tetapi di sisi lain yield yang menurun tersebut akan membuat yield spread aktraktif," kata Mikail.

Hingga saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.260 per dolar AS. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja