Parapuan.co - Momen Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada Rabu, 1 Desember 2021 ini menjadi waktu yang tepat menyadarkan semua orang agar tidak terkena human immunodeficiency virus (HIV).
Kesadaran harus dimiliki semua orang tentang penyakit ini, mengingat HIV termasuk penyakit berbahaya karena tubuh penderitanya akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Alhasil, tubuh pengidap HIV lebih rentan terserang berbagai penyakit, bahkan dengan kondisi parah seperti kanker.
Untuk menghindari kondisi tersebut, penting bagi setiap orang menjaga diri dan mencegah terkena penyakit HIV. Dilansir di HIV.gov, berikut ini cara mencegah terkena HIV:
1. Pilih Perilaku Seksual yang Aman
HIV dapat menyebar melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom. Penting juga bagi orang HIV-negatif untuk minum obat yang bisa mencegah penyakit ini.
Baca Juga: Selain Bantu Mencegah Asma, Ini 4 Manfaat Pohon bagi Kesehatan Fisik
Berbicara tentang perilaku seksual yang aman, berikut informasi tentang risiko HIV dan kaitannya dengan perilaku seksual.
Seks anal adalah jenis seks yang paling berisiko untuk menularkan HIV. Ada kemungkinan bagi salah satu pasangan yang memasukkan penis ke dalam anus akhirnya terkena HIV.
Hal ini dikarenakan lapisan rektum tipis memungkinkan HIV masuk ke dalam tubuh selama seks anal. Tetapi, jauh lebih berisiko bagi pasangan HIV-negatif untuk menjadi pasangan yang memang sudah mengidap HIV.
Seks vagina juga membawa risiko terkena HIV, meskipun risikonya lebih kecil daripada seks anal. Kebanyakan perempuan yang tertular HIV itu dari seks vaginal. Tetapi kondisi serupa juga bisa dialami pria yang tertular HIV dari seks vaginal.
Seks oral lebih sedikit berisiko menularkan HIV. Secara teoritis, penularan HIV dimungkinkan jika seorang pria HIV-positif berejakulasi di mulut pasangannya selama seks oral. Namun, risikonya masih sangat rendah dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan seks anal atau vaginal.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV melalui seks oral adalah sariawan, gusi berdarah, luka genital, dan adanya penyakit menular seksual (PMS) lainnya yang mungkin terlihat atau tidak terlihat.
Aktivitas seksual lain yang tidak melibatkan kontak dengan cairan tubuh (air mani, cairan vagina, atau darah) tidak membawa risiko penularan HIV tetapi dapat menimbulkan risiko PMS lainnya.
2. Menggunakan Kondom
Menggunakan kondom sangat efektif dalam mencegah HIV dan PMS lain seperti gonore dan klamidia.
Terdapat kondom bagi perempuan yang disebut sebagai kondom internal karena dipakai dalam lubang vagina. Sementara untuk laki-laki, ada kondom eksternal yang digunakan pada batang penis.
Baca Juga: Jangan Lengah! Meski Kasus Covid-19 Turun, Dokter Sarankan Ini untuk Jaga Imunitas Tubuh
3. Bicaralah dengan Dokter Tentang PrPP
Profilaksis pra pajanan (PrPP) adalah obat harian yang dapat mengurangi kemungkinan terkena HIV.
Obat wajib diminum setiap hari sesuai resep dan PrPP dapat menghentikan HIV yang mungkin akan menyebar ke seluruh tubuh.
PrPP baik dikonsumsi bagi orang yang tidak memiliki HIV tapi telah melakukan hubungan seks secara anal atau vaginal dalam waktu 6 bulan terakhir.
Minum PrPP ini diwajibkan bagi orang yang terutama memiliki pasangan seksual dengan HIV (terutama jika pasangan memiliki viral load yang tidak diketahui atau terdeteksi), tidak menggunakan kondom secara konsisten, dan telah didiagnosis dengan PMS dalam 6 bulan terakhir.
Selain itu, PrPP juga direkomendasikan untuk orang yang menyuntikkan narkoba dan memiliki pasangan suntikan dengan HIV, atau telah berbagi jarum suntik, alat suntik, serta peralatan injeksi lainnya.
4. Gunakan PEP
Gunakan PEP dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan pajanan HIV. Profilaksis pasca pajanan (PEP) berarti minum obat untuk mencegah HIV setelah mengalami paparan virus dari hubungan seks atau aktivitas lainnya.
Apabila saat melakukan hubungan seks menggunakan kondom tapi ternyata rusak, sebaiknya segera datang ke dokter untuk mendapat PEP. Jika diberi resep PEP, maka harus meminumnya setiap hari selama 28 hari.
Ingatlah bahwa seseorang tidak memiliki risiko tertular HIV secara efektif jika pasangan HIV-positif minum obat HIV setiap hari sesuai resep dan viral load-nya tidak terdeteksi.
5. Tes PMS dan HIV
Wajib bagi individu yang aktif secara seksual untuk melakukan tes PMS dan HIV. Tes ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang ini mengidap infeksi menular seksual atau pun HIV.
Apabila memang mengalami PMS atau HIV, maka dokter akan segera mencari pengobatan yang tepat supaya tidak terjadi komplikasi kesehatan.
Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga di Luar Ruangan, Bisa Jadi Antidepresan Alami!
6. Berhubungan Monogami atau Tidak Melakukan Aktivitas Seksual Sama Sekali
Mengurangi pasangan seksual atau mengusahakan untuk memiliki hanya satu pasangan bisa menurunkan peluang menularkan HIV. Sebab, semakin banyak pasangan yang dimiliki maka risiko penularan HIV pun semakin besar.
Tapi, jauh lebih baik untuk tidak berhubungan seks dalam beberapa waktu terlebih dahulu.
Oleh karena itu, Kawan Puan pastikan kamu memperhatikan keenam cara pencegahan di atas agar terhindar dari HIV.
(*)