- Lakukan tes kesuburan, tes ini bisa dilakukan di rumah seperti Everylywell yang bekerja dengan mengukur kadar lima hormon dalam memengaruhi fungsi ovarium normal.
"Pengujian hormon paling baik dilakukan dalam konteks evaluasi kesuburan yang komprehensif untuk melihat semua faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan," catat Dr. Burger.
Menilai kesuburan yang termasuk kesehatan seksual dan reproduksi perempuan cukup rumit, lho. Hal tersebut tidak bisa langsung disimpulkan hanya dalam satu tes hormon.
- Periksa vaksinasi perlu dilakukan. Setelah melakukan vaksinasi, perempuan perlu menunggu sebulan kemudian untuk memulai kembali program hamil, jadi hal ini penting dilakukan di awal program fertilitas.
- Pelajari riwayat kesehatan keluarga menjadi hal yang penting dalam program hamil karena riwayat kesehatan keluarga sangat berkaitan dengan masalah kesuburan hingga masalah genetik.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Kenali Jenis-Jenis Kista Ovarium
Mengetahui riwayat kesehatan keluarga, termasuk tentang riwayat kesehatan organ kewanitaannya dapat membantu dalam pemeriksaan.
4. Pertimbangkan Skrining Genetik
Dalam pemeriksaan, apabila dokter menyarankan untuk skrining genetik, maka lakukan.
Tetapi sebelum melakukan skirining, diskusikan dengan dokter mengenai laboratorium yang tepat.
5. Perhitungkan Keuangan dan Asuransi
Dalam perencanaan program kehamilan, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu, hubungi penyedia asuransi guna mempelajari adanya penyediaan biaya untuk perawatan prenatal.