Menjelang Progam Hamil, Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan dengan Cara Ini

Ratu Monita - Jumat, 3 Desember 2021
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Doucefleur

Parapuan.co - Memerhatikan kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan merupakan suatu keharusan bagi kita sebagai perempuan. 

Apalagi yang terkait dengan kesuburan, hal tersebut penting diperhatikan untuk mendapatkan keturunan.

Perlu Kawan Puan ketahui bahwa pandemi Covid-19 ternyata berdampak pada pasangan, khususnya yang tengah merencanakan kehamilan.

Baru-baru ini, Modern Fertility and SoFi mengadakan survei. Mereka kemudian menemukan bahwa hampir sepertiga responden mengubah rencana kehamilan mereka karena khawatir Covid-19.

Diketahui, 61 persen di antara responden mengatakan bahwa mereka merasa khawatir dan cemas mengenai kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, khususnya yang terkait kesuburan dan keluarga berencana karena pandemi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan : Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal

Terlebih, banyak klinik kesuburan yang menunda perawatan fertilitas sehingga banyak pasangan yang seharusnya melanjutkan program kehamilannya menjadi tertunda.

“Pandemi telah menciptakan banyak gangguan dalam hidup kita,” kata Natalie Burger, M.D., ahli endokrinologi reproduksi bersertifikat di Texas Fertility Center di Austin, Texas.

Di sisi lain menurutnya, kondisi ini juga bisa menjadi waktu terbaik untuk melakukan apa yang kita bisa untuk memaksimalkan program kehamilan, termasuk dengan mempersiapkan kondisi kesehatan organ kewanitaan.

Dikutip dari parents via GridHealth, berikut adalah lima langkah yang bisa dilakukan pasangan tetap fokus pada kesuburan dan mempersiapkan rencana kehamilan.

1. Manfaatkan Konsultasi Telehealth

Dalam upaya menjaga kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, di tengah pandemi seperti ini banyak klinik yang menawarkan konsultasi dengan dokter secara virtual.

Pada pemeriksaan awal, pasangan dapat memeriksa terkait riwayat kesehatan dan membuat perencanaan pribadi.

Melalui telehealth ini, dokter dapat memaksimalkan konsultasi. Maksudnya, pasangan bisa menyampaikan keluhannya dengan detail sehingga dokter dapat memutuskan pemeriksaan seperti apa yang harus dilakukan. 

2. Lakukan Survei dan Referensi

Saat berencana untuk mengunjungi klinik fertilitas, pastikan untuk mencari tahu mengenai klinik tersebut. Sebisa mungkin, temukan pula referensi klinik lain sebagai pertimbangan.

Kamu juga bisa meminta referensi dari teman terkait dengan dokter obgyn yang direkomendasikan. 

 

Baca Juga: Hal-hal Seputar Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Saat Menopause

 

 

Dalam memilih klinik ferilitas atau rumah sakit, disarankan untuk mengunjungi yang sudah berpengalaman menangani fertilitas dan kondisi kesehatan organ kewanitaan.

Hal ini dapat dilihat dari sumber daya manusia yang dimilkinya, khusus menangani fertilitas dan masalah kehamilan atau tidak. 

3. Kumpulkan Informasi Dasar

Untuk mengetahi kondisi kesehatan dan kesuburan, ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan.

- Melakukan tes ovulasi bisanya dilakukan dengan melihat keteraturan siklus menstruasi yang normalnya antara 21 hingga 35 hari. U

ntuk mengetahui tanggal tepat ovulasi, maka dapat dilakukan dengan perangkat ovulasi, menurut Dr. Burger.

- Lakukan tes kesuburan, tes ini bisa dilakukan di rumah seperti Everylywell yang bekerja dengan mengukur kadar lima hormon dalam memengaruhi fungsi ovarium normal.

"Pengujian hormon paling baik dilakukan dalam konteks evaluasi kesuburan yang komprehensif untuk melihat semua faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan," catat Dr. Burger.

Menilai kesuburan yang termasuk kesehatan seksual dan reproduksi perempuan cukup rumit, lho. Hal tersebut tidak bisa langsung disimpulkan hanya dalam satu tes hormon.

- Periksa vaksinasi perlu dilakukan. Setelah melakukan vaksinasi, perempuan perlu menunggu sebulan kemudian untuk memulai kembali program hamil, jadi hal ini penting dilakukan di awal program fertilitas.

- Pelajari riwayat kesehatan keluarga menjadi hal yang penting dalam program hamil karena riwayat kesehatan keluarga sangat berkaitan dengan masalah kesuburan hingga masalah genetik.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Kenali Jenis-Jenis Kista Ovarium

Mengetahui riwayat kesehatan keluarga, termasuk tentang riwayat kesehatan organ kewanitaannya dapat membantu dalam pemeriksaan.

4. Pertimbangkan Skrining Genetik

Dalam pemeriksaan, apabila dokter menyarankan untuk skrining genetik, maka lakukan.

Tetapi sebelum melakukan skirining, diskusikan dengan dokter mengenai laboratorium yang tepat.

5. Perhitungkan Keuangan dan Asuransi

Dalam perencanaan program kehamilan, tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itu, hubungi penyedia asuransi guna mempelajari adanya penyediaan biaya untuk perawatan prenatal.

Tidak semua paket asuransi dibuat sama dalam hal cakupan bersalin, sehingga penting mengetahui perkiraan biaya di muka untuk membantu pasangan dalam merencanakan anggaran.

Jika ingin berinvestasi dalam pembekuan telur atau embrio atau IVF, kita sebaiknya menyelidiki apa yang akan ditanggung oleh asuransi dan apa yang tidak. 

"Cara terbaik untuk memulai rencana kesehatan pra-konseptual adalah dengan mengonsumsi vitamin prenatal dan fokus pada kondisi kesehatan umum," kata Lynn Westphal, M.D., FACOG, kepala petugas medis Kindbody, kelompok perawatan kesuburan dengan klinik di seluruh AS.

Baca Juga: Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Hindari Ini 7 Makanan Penyebab Kista Ovarium

Berarti, pasangan harus mempersiapkan kondisi tubuh agar tetap sehat. Rutin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan mengurangi konsumsi makanan olahan adalah cara terbaik yang bisa dilakukan. 

Jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi dalam program hamil ialah makanan berserat, buah, sayuran segar, biji-bijian, dan protein.

Tak lupa untuk memerhatikan kondisi kesehatan mental yang dapat dilakukan dengan meditasi.

Dengan melakukan meditasi dapat membantu seseorang merasa damai dan menerima keadaan hidup, seperti krisis COVID-19, saran Jane Frederick, M.D., FACOG, direktur medis HRC Fertility di Orange County, California.

Demikian langkah yang bisa dilakukan pasangan dalam menjaga kesuburan, termasuk kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjelang program kehamilan.

(*)

Sumber: Gridhealth
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha