2. Protein
Protein membantu membangun massa otot, organ, dan sistem kekebalan yang kuat.
Berikut ini panduan mencukupi kebutuhan protein:
- Targetkan 100-150 gram sehari, jika seorang laki-laki dinyatakan sebagai pengidap HIV-positif.
- Targetkan 80-100 gram sehari, untuk perempuan dengan HIV-positif.
- Jika memiliki penyakit ginjal, jangan konsumsi protein lebih dari 15 persen -20 persen dari kalori harian. Sebab, terlalu banyak protein dapat membuat stres pada ginjal.
- Konsumsi daging tanpa kulit seperti ayam atau sapi tanpa lemak, ikan dan produk susu rendah lemak
- Untuk mendapatkan protein ekstra maka bisa didapatkan dari selai kacang, keju, atau tuna.
Baca Juga: Kampanye Make It Last, Ajak Masyarakat Beralih ke Pola Makan Berkelanjutan
3. Karbohidrat
Karbohidrat dalah nutrisi yang akan memberi tubuh energi.
Untuk mendapatkan cukup jenis karbohidrat yang tepat, maka penderita HIV harus mengonsumi:
- 5-6 porsi (sekitar 3 cangkir) buah dan sayuran setiap hari.
- Pilih produk makanan dengan berbagai warna untuk mendapatkan nutrisi yang baik
- Pilih kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti beras merah dan quinoa. Jika pengidap HIV tidak memiliki sensitivitas gluten maka bisa mengonsumsi tepung gandum utuh, oat, dan barley.
- Jika pengidap HIV juga memiliki diabetes atau pra-diabetes atau memiliki resistensi insulin , maka sebagian besar karbohidrat harus berasal dari sayuran.
- Batasi gula sederhana, seperti permen, kue, kue kering, atau es krim.