Parapuan.co - Penting bagi seseorang yang sudah dinyatakan HIV-positif itu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Sebab, pengidap HIV akan mengalami banyak perubahan pada tubuhnya, baik karena penyakit maupun pengobatan yang sedang dijalani.
Di mana penderita HIV bisa dengan mudah mengalami penurunan berat badan yang ekstrem, infeksi, atau diare.
Perubahan umum lainnya adalah lipodistrofi (sindrom distribusi lemak) yang dapat menyebabkan perubahan bentuk tubuh dan peningkatan kadar kolesterol .
Mengetahui hal tersebut, maka sudah sejatinya pemberian nutrisi pada penderita HIV harus diperhatikan dengan baik.
Baca Juga: 5 Obat Alami untuk Membantu Mengatasi Penyakit Menular Seksual
Dilansir dari Web MD, berikut ini prinsip dasar pemberian nutrisi bagi penderita HIV, simak ya!
Prinsip dasar makan sehat juga akan membantu menjaga kesehatan penderita HIV-positif, meliputi:
- Makan diet tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan
- Memilih sumber protein tanpa lemak dan rendah lemak
- Membatasi permen, minuman ringan, dan makanan dengan tambahan gula
- Termasuk protein, karbohidrat, dan sedikit lemak baik di semua makanan dan camilan
Untuk lebih lengkapnya berikut ini informasi yang mampi membantu perencanaan makan yang sehat bagi pengidap HIV:
1. Kalori
Kalori adalah energi dalam makanan yang menyediakan bahan bakar bagi tubuh.
Untuk mendapatkan kalori yang cukup, harus disesuaikan dengan kondisi tubuh yakni:
- Konsumsilah 17 kalori per pon berat badan untuk mempertahankan berat badan.
- Mengonsumsi 20 kalori per pon jika memiliki infeksi oportunistik.
- Konsumsilah 25 kalori per pon jika sedang menurunkan berat badan.
2. Protein
Protein membantu membangun massa otot, organ, dan sistem kekebalan yang kuat.
Berikut ini panduan mencukupi kebutuhan protein:
- Targetkan 100-150 gram sehari, jika seorang laki-laki dinyatakan sebagai pengidap HIV-positif.
- Targetkan 80-100 gram sehari, untuk perempuan dengan HIV-positif.
- Jika memiliki penyakit ginjal, jangan konsumsi protein lebih dari 15 persen -20 persen dari kalori harian. Sebab, terlalu banyak protein dapat membuat stres pada ginjal.
- Konsumsi daging tanpa kulit seperti ayam atau sapi tanpa lemak, ikan dan produk susu rendah lemak
- Untuk mendapatkan protein ekstra maka bisa didapatkan dari selai kacang, keju, atau tuna.
Baca Juga: Kampanye Make It Last, Ajak Masyarakat Beralih ke Pola Makan Berkelanjutan
3. Karbohidrat
Karbohidrat dalah nutrisi yang akan memberi tubuh energi.
Untuk mendapatkan cukup jenis karbohidrat yang tepat, maka penderita HIV harus mengonsumi:
- 5-6 porsi (sekitar 3 cangkir) buah dan sayuran setiap hari.
- Pilih produk makanan dengan berbagai warna untuk mendapatkan nutrisi yang baik
- Pilih kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti beras merah dan quinoa. Jika pengidap HIV tidak memiliki sensitivitas gluten maka bisa mengonsumsi tepung gandum utuh, oat, dan barley.
- Jika pengidap HIV juga memiliki diabetes atau pra-diabetes atau memiliki resistensi insulin , maka sebagian besar karbohidrat harus berasal dari sayuran.
- Batasi gula sederhana, seperti permen, kue, kue kering, atau es krim.
4. Lemak
Lemak baik dikonsumsi tubuh untuk memberi ekstra energi.
Berikut ini panduang mendapatkan sumber lemak yang tepat, simak ya!
- Konsumsi 10 persen atau lebih kalori harian dari lemak tak jenuh tunggal.
Contoh : kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, ikan, dan minyak kanola dan zaitun - Makan kurang dari 10 persen kalori harian dari lemak tak jenuh ganda.
Contoh : ikan, kenari, biji rami , dan jagung, bunga matahari, kedelai, dan minyak safflower - Dapatkan kurang dari tujuh persen kalori harian dari lemak jenuh .
Contoh : daging berlemak, unggas dengan kulit, mentega, makanan dari susu murni, dan minyak kelapa dan sawit.
Baca Juga: Bisa Jadi Obat Alami, Ini 7 Manfaat Kembang Sepatu bagi Kesehatan
5. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral berguna mengatur proses tubuh.
Di mana orang yang HIV-positif membutuhkan vitamin dan mineral tambahan untuk membantu memperbaiki dan menyembuhkan sel-sel yang rusak.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin dan mineral di antaranya:
- Vitamin A dan beta- karoten dari sayuran dan buah berwarna hijau tua, kuning, jingga, atau merah hati. Selain itu bisa didapat dari telur utuh dan susu.
- Vitamin B dari daging, ikan, ayam, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang putih, alpukat, brokoli, dan sayuran berdaun hijau.
- Vitamin C dari buah jeruk
- Vitamin E dari sayuran berdaun hijau, kacang tanah, dan minyak nabati
- Selenium bisa didapatkan dari biji-bijian, kacang-kacangan, unggas, ikan, telur, dan selai kacang
- Seng dari daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, kacang tanah, dan susu serta produk susu lainnya.
Panduan di atas sangat bisa diikuti untuk perencanaan diet penderita HIV, namun alangkah baiknya konsultasi terlebih dahulu pada dokter maupun ahli gizi.
Dengan begitu penderita akan mendapat informasi tentang kalori harian dan kebutuhan nutrisi apa saja yang harus dipenuhi.
(*)