Parapuan.co - Dini Surya adalah seorang perempuan penyintas kekerasan dalam rumah tangga.
Pengalaman pahit mengalami kekerasan dalam rumah tangganya itu membuat Dini mengalami trauma yang amat dalam.
Ia bahkan harus melarikan diri dari rumahnya agar tidak mendapatkan tindak kekerasan lagi.
Dini pun pernah tinggal sementara di safe house Polda Jawa Timur.
Baca Juga: Tak Hanya KDRT, 5 Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan Ini Juga Perlu Kita Ketahui
Kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh Dini itu ia dapat dari mantan pasangannya.
Mantan pasangan Dini membuat perempuan itu harus menjalani rumah tangga toksik sebab ada kekerasan fisik dan psikis di dalamnya.
Dini Surya sendiri adalah seorang penyintas KDRT sekaligus Trainer Bela Diri Khusus Perempuan (WSDK).
Dalam Arisan Parapuan Episode 9: Gali Potensi Diri, Raih Mimpimu, yang diadakan Kamis (2/12/2021), Dini berbagi tentang trauma yang ia alami setelah mendapat KDRT.
"Pengalaman KDRT itu seperti titik balik dalam hidup saya. Saya harus berani kabur untuk mendapatkan perlindungan," tutur Dini Surya di Arisan Parapuan Episode 9.
Saat kabur itu, Dini berada di safe house Polda Jawa Timur untuk mendapatkan perlindungan hukum dan bantuan psikologis yang dapat mendukungnya dalam keadaan krisis.
Menurut Dini, kunci melepaskan diri dari hubungan toksik adalah berani dan membuka diri untuk menerima hal-hal baru.
"Melarikan diri dari pelaku kekerasan itu (mantan suami), saya harus berani dan membuka diri untuk menerima hal-hal baru," ujar Dini.
Baca Juga: Mengenal PTSD yang Kerap Dialami Penyintas Kekerasan Seksual
Bangkit dari trauma KDRT
Dini memberanikan diri untuk bangkit dan kembali menjalani hidup demi kesejahteraan diri dan kedua anaknya.
Ia mulai berani dan bangkit kembali pasca resmi bercerai dari mantan suami toksiknya.
Menyadari ada banyak perempuan yang mungkin mengalami hal sama dengannya, Dini berbagi tips khusus untuk Kawan Puan.
1. Menerima diri
Untuk bangkit, Dini merasa harus menyelesaikan konflik batinnya terlebih dahulu untuk mengenal apa yang sedang ia rasakan.
"Kita harus menyelesaikan diri kita dulu, seperti konflik batin, kita perlu mengenal diri kita lebih jauh," kata Dini.
Ia melanjutkan, "Menyendiri dulu deh, tanya diri sendiri, dan maunya apa."
Baca Juga: 5 Aksi Nyata untuk Membantu Memutus Masalah Kekerasan pada Perempuan
2. Memiliki tujuan
Apabila sudah menerima dan berdamai dengan diri sendiri, Dini mengatakan bahwa tips selanjutnya adalah memiliki tujuan.
"Kita harus tahu maunya apa. Dengan memiliki strong way, bisa bikin emosi terpanggil agar mau bergerak maju," ujar Dini.
Menurut Dini, apabila hidup dijalani dengan bahagia dan kesadaran penuh, maka akan mendapatkan lebih dari apa yang diinginkan.
"Apabila kita jalani dengan bahagia dan kesadaran penuh, kita dapat melebihi hal yang kita mau malah," tutur Dini.
"Jangan pernah menyepelekan yang namanya doa, kita masih disiapkan untuk menerima rezeki," imbuhnya.
3. Support system
Dini mengaku kewalahan jika harus bekerja dalam satu waktu antara bekerja dan mengurus anak, tapi harus ada sikap fleksibel agar tidak kesulitan.
Baca Juga: Dukung Sesama, Begini Cara Menciptakan Ruang Aman bagi Perempuan Korban Kekerasan
"Saya harus fleksibel, saya gak bisa meng-handle banyak pekerjaan sekaligus, saya pakai cara delegasi dengan support system," kata Dini.
Delegasi menjadi cara Dini untuk mengatur urusan keluarganya dengan support system dukungan dari orang-orang terdekat.
"Jika tidak bisa sendiri, saya harus dibantu support system untuk mengetahui solusi dari tiap permasalahan," imbuhnya.
Kawan Puan, itulah tips bangkit dari trauma KDRT dari Dini Surya.
Jika Kawan Puan ingin melihat kisah Dini Surya tentang perjuangannya sebagai penyintas KDRT dan meraih mimpi, kamu bisa menontonnya di Youtube Channel Cerita Parapuan. (*)