5. Krisis hipertensi
Angka sistolik lebih dari 180 mm Hg, atau angka diastolik lebih dari 120 mm Hg.
Tekanan darah dalam kisaran ini membutuhkan perhatian medis yang mendesak.
Jika ada gejala seperti nyeri dada, sakit kepala, sesak napas, atau perubahan visual terjadi saat tekanan darah setinggi ini, perawatan medis di ruang gawat darurat diperlukan.
Dengan mengetahui angka tekanan darah, maka bisa dipahami apakah seseorang itu mengalami hipertensi atau tidak.
Jika memang mengalami hipertensi, orang tersebut wajib mengubah gaya hidup agar tekanan darah bisa lebih terkontrol dan tidak timbul komplikasi lanjutan.
Apa gejala hipertensi?
Orang yang menderita hipertensi umumnya tidak akan mengalami gejala apapun.
Namun, menurut American Heart Association, jika hipertensi sudah berat maka gejala yang muncul yakni:
- flushing
- bercak darah di mata (perdarahan subkonjungtiva)
- pusing
Baca Juga: Catat, Ini 3 Tips Memilih Vitamin dan Suplemen Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh
Penyebab hipertensi
Ada dua jenis hipertensi dan setiap jenisnya memiliki penyebab yang berbeda.
1. Hipertensi esensial (primer)
Hipertensi esensial disebut juga hipertensi primer merupakan hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu.
Di mana kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi ini.
Adapun faktor biasanya berperan dalam perkembangan hipertensi esensial: