Ini 5 Kategori Tingkat Tekanan Darah, Hati-Hati Terkena Hipertensi!

Anna Maria Anggita - Jumat, 10 Desember 2021
5 Tingkat tekanan darah
5 Tingkat tekanan darah Ake Ngiamsanguan

Parapuan.co - Pengukuran tekanan darah itu perlu dilakukan, untuk mengetahui apakah masih normal atau tidak.

Dalam arti lain, pengukuran tekanan darah itu memperhitungkan berapa banyak darah yang melewati pembuluh darah serta jumlah resistensi darah saat jantung mempompa.

Dilansir dari Healthline, berikut ini lima kategori tingkat tekanan darah yang harus diperhatikan, terutama pada orang dewasa, simak ya!

 

Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Mengontrol Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat-Obatan

1. Sehat

Pembacaan tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 mm Hg.

2. Tinggi

Angka sistolik antara 120 dan 129 mm Hg, dan angka diastolik kurang dari 80 mm Hg.

Dokter biasanya tidak mengobati tekanan darah tinggi dengan obat-obatan.

Sebagai gantinya, dokter mungkin mendorong perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan angka tekanan darah.

3. Tahap 1 hipertensi

Angka sistolik antara 130 dan 139 mm Hg, atau angka diastolik antara 80 dan 89 mm Hg.

4. Hipertensi tahap 2

Angka sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi, atau angka diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.

5. Krisis hipertensi

Angka sistolik lebih dari 180 mm Hg, atau angka diastolik lebih dari 120 mm Hg.

Tekanan darah dalam kisaran ini membutuhkan perhatian medis yang mendesak.

Jika ada gejala seperti nyeri dada, sakit kepala, sesak napas, atau perubahan visual terjadi saat tekanan darah setinggi ini, perawatan medis di ruang gawat darurat diperlukan.

Dengan mengetahui angka tekanan darah, maka bisa dipahami apakah seseorang itu mengalami hipertensi atau tidak.

Jika memang mengalami hipertensi, orang tersebut wajib mengubah gaya hidup agar tekanan darah bisa lebih terkontrol dan tidak timbul komplikasi lanjutan.

Apa gejala hipertensi?

Orang yang menderita hipertensi umumnya tidak akan mengalami gejala apapun.

Namun, menurut American Heart Association, jika hipertensi sudah berat maka gejala yang muncul yakni:

  • flushing
  • bercak darah di mata (perdarahan subkonjungtiva)
  • pusing

Baca Juga: Catat, Ini 3 Tips Memilih Vitamin dan Suplemen Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh

Penyebab hipertensi

Ada dua jenis hipertensi dan setiap jenisnya memiliki penyebab yang berbeda.

1. Hipertensi esensial (primer)

Hipertensi esensial disebut juga hipertensi primer merupakan hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu.

Di mana kebanyakan orang memiliki jenis tekanan darah tinggi ini.

Adapun faktor biasanya berperan dalam perkembangan hipertensi esensial:

 

  • Gen: Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi, mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.
  • Usia: Individu di atas 65 tahun lebih berisiko terkena hipertensi.
  • Ras: Orang kulit hitam non-hispanik memiliki insiden hipertensi yang lebih tinggi.
  • Hidup dengan obesitas: Hidup dengan obesitas dapat menyebabkan beberapa masalah jantung, termasuk hipertensi.
  • Konsumsi alkohol yang tinggi: Perempuan yang terbiasa minum lebih dari satu gelas per hari, dan pria yang minum lebih dari dua gelas per hari, mungkin berisiko lebih tinggi terkena hipertensi.
  • Menjalani gaya hidup yang sangat tidak aktif: penurunan tingkat kebugaran telah dikaitkan dengan hipertensi.
  • Hidup dengan diabetes dan/atau sindrom metabolik: Individu yang didiagnosis dengan diabetes atau sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.
  • Asupan natrium tinggi: Ada hubungan kecil antara asupan natrium tinggi harian dan hipertensi.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan dapat menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder meliputi:

  • penyakit ginjal
  • apnea tidur obstruktif
  • kelainan jantung bawaan
  • masalah dengan tiroid 
  • efek samping obat
  • penggunaan obat-obatan terlarang
  • konsumsi alkohol kronis
  • masalah kelenjar adrenal
  • tumor endokrin tertentu

Baca Juga: 7 Penyebab Darah Tinggi, Pola Makan Tak Sehat Bisa Bikin Hipertensi!

Mendiagnosis hipertensi

Cara paling mudah untuk mendiagnosis hipertensi adalah dengan melakukan pembacaan tekanan darah.

Sebaiknya tekanan darah itu diperiksa secara rutin.

Apabila memang menderita hipertensi, maka dokter akan memberi solusi untuk mengontrol tekanan darah. (*)



REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha