Mengenal Alexithymia, Penyebab dan Gejala Kesulitan Mengungkapkan Emosi

Ericha Fernanda - Minggu, 12 Desember 2021
Alexithymia, sulitnya mengkomunikasikan emosi pada diri sendiri dan orang lain
Alexithymia, sulitnya mengkomunikasikan emosi pada diri sendiri dan orang lain Nitcharee Sukhontapirom

 

Parapuan.co - Alexithymia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi.

Meski bukan gangguan kesehatan mental, alexithymia berpotensi menjadi masalah dalam mempertahankan hubungan dan mengambil bagian dalam situasi sosial.

Alexithymia dapat dibarengi dengan kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan, misalnya depresi atau autisme.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh laki-laki, yang merasa sulit untuk mengkomunikasikan emosi mereka kepada orang lain.

Baca Juga: Dampak Negatif Terlalu Sering Memendam Emosi bagi Kesehatan Mental

Ciri-Ciri Alexythimia

Melansir Medical News Today, orang dengan alexithymia memiliki ciri-ciri seperti:

  • Masalah dengan introspeksi diri
  • Bingung tentang emosi yang dirasakan
  • Merasa susah untuk mengomunikasikan emosi kepada orang lain
  • Mempersulit orang lain untuk mengidentifikasi dan merespons emosinya

Gejala

Gejala yang dialami orang dengan alexithymia, meliputi:

  • Kesulitan mengidentifikasi perasaan dan emosi
  • Susah membedakan antara emosi dan sensasi tubuh yang berhubungan dengan emosi itu
  • Kemampuan terbatas untuk mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain
  • Kesulitan mengenali dan menanggapi emosi orang lain, termasuk nada suara dan ekspresi wajah
  • Kurangnya fantasi dan imajinasi
  • Gaya berpikir logis dan kaku, yang berarti kurang empati
  • Kurangnya keterampilan coping sebagai cara mengatasi stres
  • Perilaku kurang altruistik atau tidak memerhatikan kesejahteraan orang lain
  • Tampak sulit dijangkau, serius, dan kurang humor
  • Kepuasan hidup yang buruk

Baca Juga: Bisa Berdampak Negatif Jika Dipendam, Ini 3 Cara Positif Meluapkan 'Emosi'

Penyebab

Penyebab alexithymia dapat diketahui melalui beberapa komponen berikut, termasuk:

1. Genetika

Seseorang lebih mungkin menderita alexithymia jika ada riwayat keluarga yang juga memilikinya.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat memengaruhi termasuk riwayat trauma masa kanak-kanak, adanya kondisi kesehatan fisik atau mental, atau faktor sosial ekonomi.

3. Cedera otak

Seseorang dengan cedera pada bagian otak yang dikenal sebagai insula anterior mengalami peningkatan kadar alexithymia.

Faktor Risiko

Kesulitan mengungkapkan emosi lebih meningkat jika memiliki faktor risiko untuk alexithymia seperti:

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Lanjut usia
  • Pendidikan yang rendah
  • Status sosial ekonomi rendah
  • Kecerdasan emosi rendah

Alexithymia bukanlah gangguan kesehatan mental, sehingga dokter dan profesional kesehatan mental tidak dapat mendiagnosis fenomena tersebut secara formal.

Namun, ada kuesioner atau pertimbangan khusus yang dapat digunakan oleh para profesional untuk memeriksa tanda-tanda alexithymia.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Emosi Positif dan Kesejahteraan Emosional



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja