Tahun 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik.
Mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana.
Meski ada dalam pengasingan, mereka tak gentar meneruskan perjuangan di bidang sosial dan pendidikan.
Kesibukan ini tidak disukai oleh penguasa setempat Hindia Belanda, Kloosterhuis, yang akhirnya memberlakukan pembatasan-pembatasan ruang gerak.
Pementasan teater ini sutradarai oleh Wawan Sofwan, diproduseri oleh Happy Salma dan naskah cerita ditulis oleh Gunawan Maryanto yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan.
Baca Juga: Tayang di YouTube, Serial Musikal 'Nurbaya' Berikan Pengalaman Menonton Teater Secara Daring
Pementasan ini dibintangi Reza Rahadian sebagai Sutan Sjahrir, Lukman Sardi sebagai dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Tanta Ginting sebagai Mohammad Hatta.
Selain itu Verdi Solaiman sebagai Iwa Koesoema Soemanteri dan Willem Bevers sebagai Kloosterhuis.
Tergabung juga aktris film yang baru pertama kali menjejakkan kaki di panggung teater, Julie Estelle sebagai Maria Duchtaeau.
Tak hanya itu, ada juga aktor cilik pendatang baru, Akiva Sardi sebagai Des Alwi.
(*)