Parapuan.co - Wanita karir perlu tahu bahwa multitasking dapat berpengaruh pada produktivitas dan kesehatan otak.
Multitasking sekilas terlihat seperti cara yang bagus untuk menyelesaikan banyak hal sekaligus.
Namun rupanya, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa otak tidak sebaik itu dalam melakukan multitasking, seperti dilansir dari Verywellmind.
Faktanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa multitasking sebenarnya dapat menghambat produktivitas dengan mengurangi pemahaman, perhatian, dan kinerja secara keseluruhan.
Apa yang membuat multitasking dapat memengaruhi produktivitas?
Baca Juga: 3 Hal yang Dilakukan Wanita Karir agar Tetap Berenergi Kerja di Sore Hari
Bagi wanita karir, mengetahui bahwa multitasking dapat memengaruhi produktivitas menjadi hal penting.
Pasalnya, otak kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan banyak tugas pada saat yang bersamaan.
Pada saat kita berpikir bahwa kita sedang melakukan banyak tugas, kemungkinan besar kita hanya beralih dengan cepat dari satu tugas ke tugas lainnya.
Hal ini memungkinkan seseorang mengalami kesulitan memfokuskan perhatian mereka bahkan ketika mereka tidak mengerjakan banyak tugas sekaligus.
Selanjutnya, perempuan karier cukup berfokus pada satu tugas adalah pendekatan yang jauh lebih efektif.
Multitasking dapat memperlambat
Wanita karir dapat merasakan perbedaan saat mereka multitasking dan hanya mengerjakan satu tugas.
Multitasking cenderung membuat kita bekerja lebih lambat dan kurang efisien.
Psikolog menyebutnya dengan "task switch costs" atau efek negatif yang berasal dari peralihan dari tugas ke tugas.
Ini berkaitan dengan pengalihan tugas seperti kecepatan kerja yang lebih lambat, karena peningkatan permintaan mental yang terkait dengan melompat dari satu hal ke hal lain.
Mengubah fokus membuat seseorang tidak mengandalkan perilaku otomatis untuk menyelesaikan tugas dengan cepat.
Baca Juga: Simak! 5 Tips Mudah Menjaga Work Life Balance untuk Wanita Karir
Multitasking Mengganggu Fungsi Eksekutif
Multitasking dikelola oleh fungsi eksekutif di otak.
Ini mengontrol dan mengelola proses kognitif dan menentukan bagaimana, kapan, dan dalam urutan apa tugas-tugas tertentu dilakukan.
Ada dua tahap untuk proses kontrol eksekutif:
- Pergeseran tujuan: Memutuskan untuk melakukan satu hal daripada yang lain;
- Aktivasi aturan: Mengubah dari aturan untuk tugas sebelumnya ke aturan untuk tugas baru.
Ini mungkin bukan masalah besar saat Kawan Puan melipat cucian dan menonton televisi pada saat yang bersamaan.
Tetapi, jika kamu berada dalam situasi di mana keselamatan atau produktivitas merupakan hal penting, seperti saat mengemudi di lalu lintas padat dalam waktu yang singkat.
Perempuan karier perlu mengetahui hal ini saat mereka mengerjakan tugas dalam satu waktu.
Fungsi Otak di Multitasker
Melakukan beberapa hal berbeda sekaligus dapat mengganggu kemampuan kognitif.
Bahkan bagi orang yang sering melakukan banyak tugas.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mengaku memiliki kemampuan untuk melakukan banyak tugas dalam satu waktu, dan orang-orang yang melakukan kebiasaan ini belum tentu efektif dalam mengerjakan tugas.
Multitasker kronis cenderung menunjukkan lebih impulsif daripada rekan-rekan mereka.
Selanjutnya, mereka mungkin lebih cenderung meremehkan kemungkinan risiko yang terkait dengan menangani banyak hal sekaligus.
Baca Juga: 7 Pilihan Makanan Pendamping Kopi untuk Wanita Karir, Ada Pancake!
Mereka juga tampaknya menunjukkan tingkat kontrol eksekutif yang lebih rendah dan sering kali mudah teralihkan perhatiannya.
Jika Kawan Puan merasa multitasking berdampak negatif pada hidup, ada kemungkinan untuk membuat beberapa perubahan yang akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Caranya dengan membatasi melakukan banyak tugas yang membutuhkan banyak fokus dalam satu waktu.
Selanjutnya, cobalah mengerjakan tugas selama 20 menit sebelum beralih ke yang lain.
Wanita karir juga dapat membatsai gangguan seperti notifikasi alarm, media sosial, dan mematikan ponsel selama beberapa waktu jika perlu.
(*)