5 Dampak Buruk Terlalu Sering Kerja Lembur, Bisa Kurangi Produktivitas

Ardela Nabila - Minggu, 19 Desember 2021
Dampak buruk terlalu sering lembur.
Dampak buruk terlalu sering lembur. Chaay_Tee

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu sering bekerja overtime atau lembur?

Saat bekerja, waktu lembur memang sering kali tak bisa dihindari, bahkan tak sedikit karyawan yang menjadikan lembur sebagai kebiasaan atau keharusan.

Terkadang, lembur memang menjadi perintah atasan agar karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan tertentu dengan cepat.

Akan tetapi, tak jarang juga karyawan lembur karena keinginannya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaannya di luar jam kerja yang telah ditetapkan.

Padahal, lembur memiliki banyak dampak buruk untukmu, lho, Kawan Puan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Startup Product Manager di Sayurbox, Apa Persyaratannya?

Melansir dari GlintsPARAPUAN telah merangkum 5 dampak buruk dan negatif dari terlalu sering lembur. Yuk, simak apa saja!

1. Mengurangi produktivitas

Salah satu dampak buruk dari terlalu sering bekerja lembur yang paling signifikan adalah turunnya produktivitas kamu.

Pasalnya, lembur akan menyebabkan tubuh kamu menjadi lelah.

Ketika tubuh terasa terlalu lelah, maka hasilnya pikiran tidak bisa fokus. Akibatnya produktivitas pun berkurang.

Stres dan lelah akibat terlalu sering lembur bisa menyebabkan kamu rentan melakukan kesalahan.

Selain itu, kamu juga rentan mengalami burnout yang kemudian bisa berdampak pada pekerjaan lainnya yang menjadi tertunda.

2. Kewalahan

Sebagai karyawan dan seorang pekerja, pastinya kamu pernah merasa kewalahan dalam menyelesaikan pekerjaan, kan?

Dampak buruk lainnya dari terlalu sering lembur adalah aktivitas ini bisa menyebabkan kamu kewalahan.

Kurangnya waktu tidur dan istirahat yang disebabkan oleh terlalu sering kerja lembur bisa menurunkan kinerja kamu saat bekerja, hasilnya pekerjaan pun ikut terganggu.

3. Hilangnya work-life balance

Tak hanya berdampak pada kinerja kamu, terlalu sering lembur juga bisa menyebabkan kamu kehilangan work-life balance.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Lulusan SMA Sederajat di PT Reska Multi Usaha KAI Service

Ketika kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja, maka kehidupan pribadi kamu bisa jadi akan terabaikan.

Waktu di luar jam kerja yang seharusnya kamu manfaatkan untuk bersosialisasi, bertemu teman, atau bersantai akan hilang lantaran kamu terus bekerja.

Sehingga, tak ada lagi batasan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan kamu, Kawan Puan.

4. Melakukan kebiasaan buruk

Kebiasaan bekerja lembur ternyata juga bisa menimbulkan kebiasaan buruk lainnya, lho.

Saat bekerja lembur, tak jarang karyawan pada akhirnya melakukan segala cara untuk menghilangkan rasa kantuknya.

Misalnya, dengan mengonsumsi kopi atau kafein berlebihan, merokok, atau bahkan memaksakan diri untuk mengurangi waktu tidur.

Dalam jangka panjang, kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan kerugian untuk diri sendiri, sebagai contoh ketergantungan akan kafein.

5. Depresi

Selain bisa memengaruhi poduktivitas dan hilangnya work-life balance, sering lembur berpotensi menyebabkan depresi.

Melansir Jurnal PLoS ONE dari Glints, terlalu sering lembur bisa memengaruhi kesehatan mental dan meningkatkan risiko depresi hingga dua kali lipat.

Baca Juga: Wanita Karir Perlu Tahu, Multitasking Berpengaruh pada Produktivitas dan Kesehatan Otak

Sebab, saat lembur, kamu akan kekurangan waktu untuk istirahat dan melakukan aktivitas lainnya.

Kawan Puan, meskipun lembur merupakan hal yang lumrah untuk karyawan, sebaiknya jangan berlebihan dan terlalu sering, ya.

Pasalnya, kesehatan fisik serta mental dan waktu istirahat kamu ialah yang terpenting untuk memastikan performa saat bekerja tetap maksimal. (*)

Sumber: Glints.com
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat