Parapuan.co - Defensif adalah sikap bertahan yang biasanya muncul ketika seseorang melakukan kesalahan tetapi tidak mau mengakuinya.
Biasanya, respons defensif berasal dari perasaan dituduh atau disalahkan karena melakukan perbuatan negatif.
Jika pasanganmu bersikap defensif, dia akan melakukan upaya untuk mengembalikan masalah dan menyalahkanmu.
Sikap defensif juga dapat diketahui melalui bahasa tubuh dengan sikap tertutup, menyilangkan tangan, hingga memutar mata.
Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Orang 'Sulit', Hindari Sikap Defensif!
Melansir dari Well & Good, berikut empat cara berkomunikasi dengan pasangan yang bersikap defensif. Simak, ya!
1. Nyatakan niat di awal dengan tenang
Untuk topik sensitif yang kamu yakini akan menghasilkan respons defensif, antisipasi dengan menyatakan niat di awal dengan tenang.
Komunikasikan bahwa kamu akan mendiskusikan topik tersebut sejelas-jelasnya tanpa saling menyalahkan.
Cara ini dapat membantumu mengelola ekspektasi agar diskusi tersebut menghasilkan solusi sesuai keinginan.
2. Hindari memimpin dengan tuduhan
Cara percakapan dimulai akan menentukan bagaimana kelanjutannya, awalan dengan tuduhan pasti menyulut emosi pasangan.
Alih-alih memulai dengan kesalahan yang dilakukan pasangan, mulailah percakapan dengan membicarakan bagaimana perasaanmu saat situasi itu terjadi.
Komunikasikan dengan tenang dan jelas bagaimana kesalahan itu terjadi agar pasanganmu mengerti bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja.
Baca Juga: Lekas Baikan, Ini 7 Cara Cepat Mengakhiri Pertengkaran dengan Pasangan
3. Ajukan pertanyaan
Jika kamu benar-benar ingin tahu dan terbuka untuk mendengarkan pasanganmu, kemungkinan besar mereka akan tetap tenang.
Membuka jalan bagi pasangan dapat memberikan kesempatan baginya untuk menjelaskan apa yang mendorongnya bersikap defensif.
Memberikan pertanyaan adalah sikap yang peduli dan menunjukkan keinginan untuk memiliki hubungan lebih baik dengan menghindari sikap defensif.
4. Istirahat
Apabila pasanganmu memilih bertahan dengan sikap defensif, istirahatlah sejenak untuk membantu meredakan konflik.
Terkadang dibutuhkan beberapa menit bagi seseorang untuk menyadari bahwa mereka memiliki reaksi berlebihan untuk membela diri.
Berikan jeda sekitar 20 menit untuk istirahat dari percakapan agar pasanganmu memahami niatmu supaya dia tidak semakin menyakiti.
Menghadapi pasangan yang bersikap defensif memang sulit, terlebih ketika mereka membalikkan kesalahan itu padamu.
Ingatlah untuk mengawali percakapan dengan tenang dan tidak menuduh sebelum menjelaskan letak kesalahannya dengan jelas.
Hindari mengatakan "Kamu selalu" atau "Kamu tidak pernah" agar tidak menyulut konflik semakin memanas.
Baca Juga: 5 Tips Bertengkar Sehat setelah Perempuan Menikah, Bikin Hubungan Makin Mesra!