Faktor risiko
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko plasenta akreta, termasuk:
Riwayat operasi rahim : Risiko plasenta akreta dapat meningkat jika seseorang memiliki riwayat operasi sesar atau operasi rahim lainnya.
Posisi plasenta : Jika plasenta menutupi sebagian atau seluruhnya serviks (plasenta previa) atau berada di bagian bawah rahim, maka dapat berisiko mengalami plasenta akreta.
Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 5 Cara Menjaga Kesuburan
Usia ibu : Plasenta akreta lebih sering terjadi pada perempuan berusia di atas 35 tahun.
Persalinan sebelumnya : Risiko plasenta akreta meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kehamilan.
Nah, itulah ulasan mengenai salah satu masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saat hamil yakni plasenta akreta. Semoga kita tidak ada yang mengalaminya, ya! (*)