"Reaksi kedua, tergantung vaksin yang diberikan, durasi antar pemberian vaksinnya.
Kalau strain beda-beda, dan tubuh kuat, bisa diduga titer antibodi pasti sangat tinggi.
Virusnya jiper masuk tubuh dia hahaha," tambahnya.
dr. Tirta bahkan menyebutkan jika berita ini bener, pria tersebut bisa dijadikan penelitian.
"So, sebaiknya amati aja orang yang ngaku sebagai joki vaksin ini. Kalau bener 16 dosis, ini bisa jadi penelitian. Bukan di Indonesia saja, tapi di dunia," tutupnya.
Menanggapi hal itu, ahli biologi molekuler Ahmad Utomo pun turut menjelaskan soal klaim Abdul Rohim.
Baca Juga: Fakta Vaksin Covid-19 pada Anak Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka
Ahmad sendiri mengatakan bahwa ini kasus yang menarik dan belum diketahui pasti apa dan bagaimana efeknya.
Belum diketahui dengan jelas bagaimana dan seperti apa efeknya jika seseorang disuntik vaksin melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh penelitian atau pembuat vaksin tersebut.
"Kalau efek jangka panjang tentu kita tidak tahu, kita pantau saja," ujar Ahmad, seperti dikatakanya pada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).