Bisa Bikin Kewalahan, Ini 5 Cara Menghentikan Kebiasaan Multitasking

Ardela Nabila - Minggu, 26 Desember 2021
Cara menghentikan kebiasaan multitasking.
Cara menghentikan kebiasaan multitasking. PeopleImages

Parapuan.co - Saat bekerja, tak sedikit dari kita yang mungkin berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, yakni dengan multitasking.

Lalu, ketika kita tidak bisa fokus dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan sempurna, sering kali kita merasa tidak produktif.

Padahal, multitasking itulah yang justru membuat kita menjadi tidak produktif karena kita memerlukan waktu untuk fokus dari satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.

Menurut pakar produktivitas, Tamara Myles, kebiasaan multitasking bisa mengurangi produktivitas hingga 40 persen dan menyebabkan seseorang kewalahan serta rentan mengalami stres.

Oleh karena itu, kamu perlu menghentikan kebiasaan buruk ini dengan cara sebagai berikut, seperti dikutip dari Metro.co.uk.

Baca Juga: Stop Multitasking! Ini Kata Pakar Mengapa Multitasking Merupakan Kebiasaan Buruk

1. Fokus pada satu pekerjaan

Ketika kita bisa fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu, kamu sebenarnya bisa menyelesaikan pekerjaanmu dengan lebih cepat.

Menurut Myles, fokus pada satu pekerjaan ini bisa meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan kamu.

Ia menegaskan, orang-orang harus berhenti mengglorifikasi multitasking, tetapi justru fokuslah mengerjakan dan menyelesaikan satu pekerjaan dalam satu waktu.

2. Ketahui kapan waktu kamu paling produktif

Terkadang, fokus pada satu pekerjaan saja tak cukup agar kita bisa menyelesaikan semua pekerjaan lainnya yang menumpuk.

Karenanya, kamu juga harus mengetahui kapan waktu yang sekiranya kamu paling produktif.

“Penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan orang paling produktif pada pukul 9-11 pagi, namun tentunya setiap orang berbeda,” ujar Myles.

Nah, di sini kamu bisa melihat dan menyadari sendiri kapan waktu yang menurutmu paling baik untuk produktif dan fokus menyelesaikan pekerjaan.

Cara ini merupakan cara yang efektif untuk menghentikan kebiasaan multitasking.

3. Matikan notifikasi

Ketika bekerja dan berusaha menyelesaikan pekerjaan, sering kali fokus kita terpecah karena notifikasi pada laptop atau ponsel.

Untuk mengurangi distraksi dan agar kamu bisa fokus, sebaiknya matikanlah notifikasi pada ponsel dan laptopmu.

Baca Juga: 3 Tips Menyesuaikan Diri Jika Tempat Kerja Baru Tak Sesuai Ekspektasi

Kamu juga bisa memberi tahu rekan kerja kamu apabila kamu ingin mematikan notifikasi dan fokus menyelesaikan pekerjaan yang menjadi prioritas.

4. Buat rencana

Sebelum memulai bekerja, kamu bisa menuliskan rencana pekerjaan apa saja yang ingin kamu selesaikan di hari tersebut.

Buatlah skala prioritas tentang pekerjaan mana yang paling penting dan harus diselesaikan duluan.

Dengan mengetahui skala prioritas dan urgensi masing-masing pekerjaan, kamu bisa fokus menyelesaikannya satu per satu dengan fokus.

“Langkah paling penting di sini adalah untuk membuat jadwal pekerjaan yang menjadi prioritas di kalender atau planner. Ketika kita memiliki jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan, kita akan lebih mudah untuk berkomitmen (menyelesaikannya),” jelas Myles.

5. Buat batasan

Batasan merupakan kunci yang harus kamu pegang ketika kamu berusaha untuk lebih fokus.

Misalnya seperti yang sebelumnya disebutkan, yakni dengan mematikan notifikasi ketika bekerja.

Selain itu, cobalah buat ekspektasi yang ingin kamu capai ketika kamu ingin fokus menyelesaikan satu pekerjaan terlebih dahulu.

Baca Juga: Lulusan SMA Bisa Daftar, Lowongan Kerja BUMN Bina BNI di Bank BNI Wilayah 09

Kamu juga bisa membuat waktu terkait kapan kamu harus menyelesaikan tugas tersebut, lalu tegaslah menolak bantuan apabila kamu memang tengah menyelesaikan pekerjaan yang menjadi prioritas.

Kawan Puan, menghentikan kebiasaan untuk tidak multitasking memang tidak mudah.

Namun, dengan menyelesaikan pekerjaan satu per satu, kamu tak hanya akan terhindar dari stres, tetapi juga bisa menyelesaikan semuanya dengan lebih maksimal. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja