Parapuan.co - Setelah perempuan menikah, tak bisa dimungkiri akan ada begitu banyak tantangan dan masalah yang dihadapi pasangan.
Mulanya, hubungan dengan pasangan begitu romantis, tetapi seiring berjalannya waktu, hubungan pun perlahan renggang.
Terlebih, jika dirasa banyaknya masalah yang dihadapi tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Tanpa disadari, boleh jadi ternyata perempuan menikah dan atau bersama pasangan membutuhkan konselor pernikahan.
Baca Juga: 3 Pertanyaan Penting Namun Jarang Ditanyakan Pada Calon Suami
Mengakui bahwa hubungan pernikahan membutuhkan bantuan dari konselor mungkin terkesan menakutkan sekaligus ada perasaan malu.
Akan tetapi, kamu perlu mencobanya karena bisa jadi langkah tersebut yang akan menjadi permulaan dari hubungan langgeng.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, seorang psikolog klinis Adam Borland, PsyD, menyoroti tanda bahaya hubungan dan manfaat melakukan konseling pernikahan.
Tanda waktunya untuk konseling pasangan
Setiap wanita menikah dan pasangannya membawa serangkaian harapan, impian, keunikan kepribadian, dan beban keluarga ke dalam hubungan.
Perbedaan di antara keduanya pun tentu saja kerap menimbulkan percikan konflik di antaranya.
Itu sebabnya, Dr. Borland mengatakan tidak ada pendekatan yang sama untuk menentukan kapan pasangan perlu melakukan konseling pernikahan.
”Lebih awal biasanya lebih baik, tetapi itu tergantung pada dinamika pasangan,” kata Dr. Borland.
"Untuk beberapa pasangan, konseling terjadi ketika salah satu pasangan akhirnya bersedia untuk pergi, meskipun hal itu sering terjadi ketika hubungan sudah di ambang perceraian," lanjutnya.
Untuk itu, Dr. Borland memberikan penjelasan mengenai tanda-tanda pasangan perlu melakukan konseling pernikahan. Apa saja?
Dalam setiap hubungan, komunikasi yang baik menjadi kunci sebuah hubungan dapat berjalan harmonis, termasuk setelah perempuan menikah.
Jika dirasa komunikasi dalam pernikahan mulai kacau, termasuk saat pasangan lebih sering berdebat ataupun keduanya hanya memilih diam.
Hal tersebut merupakan tanda bahwa pasangan perlu konseling pernikahan.
Baca Juga: Persiapan Perempuan Menikah, Kenali Gejala dan Penyebab Pre-Wedding Stress
2. Kurangnya keintiman fisik atau emosional
Selain komunikasi, tanda sebuah hubungan perlu konseling pernikahan yakni saat keintiman fisik dan emosional keduanya semakin renggang.
Kesibukan dan banyaknya perdebatan yang terjadi, tanpa sadar membuat pasangan semakin jauh dan merentangkan garis batas.
Hal tersebut menjadi tanda bahaya dan pasangan perlu berkonsultasi dengan konselor pernikahan agar hubungan keduanya dapat membaik.
3. Kepercayaan yang rusak
Selain komunikasi, adanya kepercayaan satu sama lain setelah wanita menikah menjadi kunci keberlangsungan hubungan rumah tangga.
Jika, kepercayaan tersebut perlahan dihancurkan, dengan kebohongan-kebohongan dalam berbagai, maka sudah menjadi tanda adanya masalah dalam pernikahan.
Situasi tersebut menjadi sinyal bahwa pasangan perlu konseling pernikahan, terlebih jika diskusi bersama sudah tidak lagi menyelesaikan masalah.
4. Perubahan dalam hidup
Perubahan seperti lahirnya seorang anak, kehilangan orang terdekat, pindah rumah, maupun pindah kerja, tentu memengaruhi komunikasi dengan pasangan.
Adanya perubahan ini tentu menuntut satu sama lain untuk bisa lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.
Namun, sering kali bagi sebagian pasangan kondisi tersebut menjadi hal yang sulit dan menimbulkan konflik.
Jika terjadi, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan konselor, guna menyelesaikan masalah yang tengah terjadi.
Baca Juga: Perempuan Menikah, Kenali Cara Mengendalikan Emosi dalam Rumah Tangga
Manfaat konseling pernikahan
Untuk memiliki hubungan yang sehat, Dr. Borland mengungkap diperlukan tiga prinsip, yakni komunikasi yang baik, kejujuran, dan kepercayaan.
Konseling pasangan dapat membantu pasangan untuk memulihkan atau bahkan membangun ketiganya.
Karena, proses konseling pernikahan dapat membantu :
- Meningkatkan komunikasi sehingga pasangan merasa didengar, dipahami, dan terhubung.
- Memperkuat ikatan emosional antara pasangan.
- Meningkatkan kerjasama.
- Mengurangi stres.
Lebih lanjut lagi, Dr. Borland menyampaikan, ada banyak pasangan yang hubungan semakin erat dan berhasil diselamatkan berkat melakukan konseling pernikahan.
“Ketika pasien saya mengungkapkan bahwa pernikahan mereka baik-baik saja, mereka sering berkata, 'Kami lebih banyak tertawa. Kami melakukan hal-hal yang menyenangkan'," pungkasnya.
Jadi, bagi perempuan menikah coba perhatikan kembali masalah yang terjadi dengan pasangan, apakah perlu melakukan konseling pernikahan? (*)