5. OVO (2019)
Penyedia layanan pembayaran elektronik besutan Grup Lippo ini diketahui memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 41 triliun di tahun 2018.
Namun, status OVO sebagai startup unicorn baru terkonfirmasi pada tahun 2019 oleh Menkominfo Rudiantara di ajang Siberkreasi 2019.
6. J&T Express (2021)
Di awal tahun 2021, tepatnya pada bulan April J&T Express menjadi startup Indonesia keenam yang menyandang status unicorn.
Gelar ini berhasil disandang startup yang bergerak di bidang ekspedisi ini usai memperoleh suntikan dana lebih dari 2 miliar dolar AS atau sekitar 29 triliun.
Menurut data CBInsights, valuasi J&T Express saat ini telah mencapai 20 miliar dolar AS atau Rp 284 triliun.
Baca Juga: Ada Syahrini dan Justin Bieber, Ini Deretan Artis yang Konser di Metaverse
7. Xendit (2021)
Di bulan September 2021 lalu, startup financial technology (fintech) Xendit juga menyabet predikat unicorn setelah memperoleh dana senilai 150 juta dolar AS atau Rp 2,1 triliun.
Xendit merupakan startup fintech yang menyediakan layanan berupa sistem pembayaran untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis.
Valuasi perusahaan yang didirikan oleh Moses Lo ini bernilai 1 miliar dolar AS atau Rp 14,2 triliun.
8. Ajaib (2021)
Masih di tahun 2021, aplikasi investasi saham dan reksadana online, Ajaib, mendapatkan status unicorn setelah mengumpulkan pendanaan senilai 153 juta dolar AS atau Rp 2,2 triliun.
Perusahaan rintisan yang dikembangkan oleh Ajaib Group ini berhasil mengambil status unicorn hanya dalam kurun waktu tiga tahun setelah berdiri.