Parapuan.co - Pandemi Covid-19 tak menghentikan perkembangan ekonomi digital yang dapat membantu perusahaan startup atau rintisan bisa tetap mendapatkan suntikan dana.
Yang baru-baru ini menjadi sorotan, startup lokal Kopi Kenangan baru saja naik level dan menyandang status startup unicorn usai berhasil memperoleh pendanaan dari investor.
Dikutip dari Kompas.com, unicorn merupakan istilah untuk startup yang memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 14,2 triliun.
Berikut ini daftar lengkap startup Indonesia yang sudah menyandang predikat unicorn hingga tahun 2021 ini.
1. Gojek (2016)
Gojek menjadi startup Indonesia pertama yang menyandang status sebagai startup unicorn di bulan Agustus tahun 2016 silam.
Baca Juga: Kopi Kenangan Jadi Unicorn F&B Pertama di Asia Tenggara, Apa Itu Unicorn?
Perusahaan rintisan Nadiem Makarim yang fokus di bidang transportasi (GoRide dan GoCar) itu mendapatkan gelar unicorn usai mendapatkan pendanaan sekitar 550 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun.
Pada tahun 2019 lalu, Gojek juga menjadi startup Indonesia pertama yang naik pangkat lebih tinggi lagi, yakni decacorn.
Berada di tingkatan unicorn, decacorn mengacu pada perusahaan yang memiliki nilai valuasi di atas 10 miliar dolar AS atau Rp 141 triliun.
2. Tokopedia (2017)
Tak lama setelah Gojek, pada tahun 2017, startup yang dirintis oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison sejak tahun 2009 berhasil meraih predikat unicorn.
Startup di bidang e-commerce online-to-offline (O2O) ini mendapatkan pendanaan dari Alibaba Group sebesar 1,1 miliar AS.
Pada tahun 2021 ini, Tokopedia dan Gojek memutuskan untuk merger atau melakukan penggabungan usaha di bawah grup GoTo.
Merger kedua bisnis e-commerce dan ride hailing ini, GoTo, setidaknya memiliki valuasi sebesar 18 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 257 triliun.
3. Traveloka (2017)
Di tahun yang sama dengan Tokopedia, Traveloka menjadi startup Indonesia ketiga yang meraih status unicorn.
Perusahaan rintisan di bidang travel dan pemesanan hotel ini disebutkan menjadi startup travel Asia Tenggara yang memiliki gelar unicorn.
Status startup unicorn didapat oleh Traveloka setelah mendapat pendanaan sebesar Rp 350 juta dolar AS dari Expedia, perusahaan di bidang yang sama, pada Juli 2017.
Baca Juga: Bukan Hanya Unicorn, Ini 6 Level Startup Berdasarkan Valuasinya
Menurut data CBInsights, Traveloka memiliki angka valuasi senilai 3 miliar dolar AS atau Rp 42,6 triliun.
4. Bukalapak (2018)
Perusahaan rintisan di bidang e-commerce lainnya, Bukalapak, menyandang gelar unicorn pada Januari 2018.
Startup yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid pada awal tahun 2010 ini naik level setelah mendapatkan kucuran dana dari beberapa grup investor besar, seperti Emtek Grup dan 500 Startups.
Di tahun 2021 ini, Bukalapak juga resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BUKA yang ditawarkan seharga Rp 850 per lembar saham.
Strategi ini berhasil membuat Bukalapak sebagai startup unicorn yang listing di BEI.
5. OVO (2019)
Penyedia layanan pembayaran elektronik besutan Grup Lippo ini diketahui memiliki valuasi sebesar 2,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 41 triliun di tahun 2018.
Namun, status OVO sebagai startup unicorn baru terkonfirmasi pada tahun 2019 oleh Menkominfo Rudiantara di ajang Siberkreasi 2019.
6. J&T Express (2021)
Di awal tahun 2021, tepatnya pada bulan April J&T Express menjadi startup Indonesia keenam yang menyandang status unicorn.
Gelar ini berhasil disandang startup yang bergerak di bidang ekspedisi ini usai memperoleh suntikan dana lebih dari 2 miliar dolar AS atau sekitar 29 triliun.
Menurut data CBInsights, valuasi J&T Express saat ini telah mencapai 20 miliar dolar AS atau Rp 284 triliun.
Baca Juga: Ada Syahrini dan Justin Bieber, Ini Deretan Artis yang Konser di Metaverse
7. Xendit (2021)
Di bulan September 2021 lalu, startup financial technology (fintech) Xendit juga menyabet predikat unicorn setelah memperoleh dana senilai 150 juta dolar AS atau Rp 2,1 triliun.
Xendit merupakan startup fintech yang menyediakan layanan berupa sistem pembayaran untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis.
Valuasi perusahaan yang didirikan oleh Moses Lo ini bernilai 1 miliar dolar AS atau Rp 14,2 triliun.
8. Ajaib (2021)
Masih di tahun 2021, aplikasi investasi saham dan reksadana online, Ajaib, mendapatkan status unicorn setelah mengumpulkan pendanaan senilai 153 juta dolar AS atau Rp 2,2 triliun.
Perusahaan rintisan yang dikembangkan oleh Ajaib Group ini berhasil mengambil status unicorn hanya dalam kurun waktu tiga tahun setelah berdiri.
Berdasarkan data CBInsights, saat ini valuasi Ajaib adalah senilai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 14,2 triliun.
9. Kopi Kenangan (2021)
Terakhir, yang terbaru di penghujung tahun 2021, ada Kopi Kenangan yang menjadi perusahaan New Retail F&B pertama yang meraih status unicorn di Indonesia dan Asia Tenggara.
Status ini diperoleh usai Kopi Kenangan mendapatkan suntikan pendanaan senilai 96 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Valuasinya saat ini senilai 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,2 triliun.
Nah, itulah sembilan startup Indonesia yang berhasil menyandang gelar unicorn hingga tahun 2021. (*)
Baca Juga: Catat! 3 Kripto Ini Diperkirakan Punya Potensi Lebih Baik dari Shiba Inu di Tahun 2022