"Saya ingin menjadi striker yang tajam seperti dia dan mencetak lebih banyak gol," ungkap Zahra.
Namun dalam perjalanan meraih mimpi tentu banyak rintangan yang harus Zahra hadapi.
Zahra mengaku kerap mengalami cedera di lapangan dan mimisan akibat karena terkena bola.
Bahkan ia pernah mengalam luka robek di paha akibat disikut lawan.
Hal itu tentu menghalanginya sempat menghalanginya untuk mengikuti pertandingan karena ia harus melewati masa penyembuhan.
"Ada opsi, terapi atau dioperasi. Aku pilih terapi. Ini titik terberatku. Karena, beberapa pertandingan terpaksa di cancel dan harus nunggu lama untuk recovery," cerita Zahra saat mengisi acara live talkshow inspiratif di TikTok yang diadakan oleh Kemendikbud.
Kejadian tersebut tentu sempat membuat Zahra menjadi down, untungnya ia memiliki orangtua yang selalu mendukungnya.
"Semangat untuk sembuh, terus berpikir positif datangnya dari orangtua. Mau ada yang jatuhin kita, selama masih ada orang yang kita kasihi, itu masih bisa menjadi motivasi," kata Zahra.
Baca juga: Profil Valencia Tanoesoedibjo, Pengusaha Sukses Putri Hary Tanoe
Zahra ingin perempuan Indonesia tak malu bermain sepak bola
Zahra mengaku masih heran dengan pemikiran masyarakat di Indonesia yang menganggap aneh perempuan bermain sepak bola.
"Orang-orang di Indonesia masih close minded, sementara di luar negeri sudah berjalan, sudah jelas, orang-orang di sini, liat cewek main bola kayak aneh, seperti liat orang gila, padahal normal, Zahra ingin mengubah persepsi itu," katanya.
Ia ingin mematahkan stigma tersebut dengan menunjukkan bahwa perempuan juga bisa berkarier di dunia sepak bola.