9 Kebiasaan yang Dapat Ganggu Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Ratu Monita - Jumat, 31 Desember 2021
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan seksual dan reproduksi perempuan mi-viri

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi bagian yang penting untuk diperhatikan. 

Sama seperti organ vital lainnya, sistem reproduksi juga perlu dijaga untuk menghindari timbulnya masalah kesehatan.

Sayang, membahas kesehatan seksual dan reproduksi perempuan bagi sebegian orang masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu. 

Padahal masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dapat timbul tanpa adanya gejala apapun atau biasa disebut dengan silent killer

Baca Juga: Mengenal Sifilis, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Belum lagi, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh perempuan ternyata memberikan dampak buruk bagi area organ intim.

Nah, untuk itu PARAPUAN akan membahas kebiasaan buruk yang perlu diwaspadai karena dapat membahayakan kondisi kesehatan reproduksi.

Dilansir dari laman Kompas.com, berikut kebiasaan buruk yang perlu dihindari oleh Kawan Puan.  

1. Membersihkan vagina dengan cara yang salah

Sebagian perempuan memilih untuk menggunakan cairan pembersih vagina atau bahkan sabun mandi untuk membersihkan area miss V.  

Padahal, area organ kewanitaan sangat sensitif, dan pada dasarnya miss V memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Dengan kata lain menggunakan produk pembersih vagina justru dapat membahayakan kesehatan organ kewanitaan.

Untuk itu, disarankan cukup membersihkan miss V dengan air bersih atau sabun tanpa kandungan wewangian.

2. Malas ganti pakaian dalam

Kebiasaan lainnya yang dapat membahayakan kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan adalah malas mengganti pakaian dalam. 

Penggunaan pakaian dalam yang lembap dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti infeksi jamur, ruam gatal, infeksi saluran kemih, dan iritasi vagina.

Untuk itu dianjurkan untuk mengganti setidaknya satu kali sehari dan pilihlah pakaian dalam berbahan katun.

3. Memakai pembalut dan tampon untuk waktu yang lama

Di masa menstruasi, perempuan harus rutin mengganti pembalut atau tampon guna menjaga kebersihan area vagina. 

Meskipun darah menstruasi yang keluar cukup sedikit, tetap disarankan untuk rutin mengganti dan gunakan pembalut atau tampon baru setiap 3 sampai 4 jam sekali untuk menghindari infeksi bakteri.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Ketahui Tentang Pap Smear

4. Memakai celana dalam v-string

Kebiasaan lain yang perlu dihindari adalah pemakaian v-string.

Pasalnya, terlalu lama menggunakan v-string dapat menyebabkan iritasi eksternal dan membentuk iritas di sekitar garis tali dari celana dalam seksi yang kamu gunakan.

5. Menghilangkan rambut kemaluan dengan cara yang salah

Dengan segala cara, disarankan untuk tidak menggunakan krim penghilang rambut dalam menghilangkan rambut kemaluan.

Karena, produk tersebut biasanya mengandung bahan kimia keras pada kulit sensitif, untuk disarankan menggunakan cara yang lebih aman seperti mecukur, memakai gula atau waxing.

6. Terlalu lama memakai pakaian olahraga yang penuh keringat

Setelah berolahraga, pastikan untuk segera mengganti pakaian yang penuh keringat, karena jika dibiarkan terlalu lama dapat membahayakan kondisi kesehatan organ kewanitaan.

Bahkan, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH pada vagina dan menyebabkan bakteri tumbuh karena lingkungan yang lembab dan hangat.

7. Menggunakan tisu toilet beraroma

Penggunaan tisu toilet juga tidak sepenuhnya dibenarkan, khususnya tisu toilet yang mengandung wewangian. 

Karena, tisu toilet beraroma dapat memberikan efek yang sama dari sabun dan wewangian tubuh, jadi batasi penggunaannya jika kulit sensitif atau iritasi.

8. Menggunakan pelumas berbasis minyak

Saat berhubungan intim, usahakan untuk tidak menggunakan pelumas berbasis minyak.

Disarankan menggunakan pelumas berbasis air, karena lebih baik digunakan dengan kondom dan tidak mengganggu kesehatan vagina.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 7 Mitos dan Fakta Endometriosis

9. Mengonsumsi makanan tinggi gula

Makanan yang dikonsumsi memengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh, termasuk vagina.

Kebiasaan mengonsumsi makanan manis dapat meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.

Fakta lain yang perlu diketahui adalah hampir setiap makanan yang membuat bau mulut, juga akan berdampak bau pada vagina, seperti bawang, asparagus, brokoli dan lain-lain.

Jadi, untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, hindari kebiasaan buruk tersebut ya, Kawan Puan! (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja