Makalah tim telah diunggah ke server pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Pertanyaan tentang tingkat perlindungan yang diberikan vaksin terhadap varian baru tetap tidak terjawab, karena para ilmuwan tidak memiliki akses ke data imunisasi.
Tetapi Juliet Pulliam, seorang ahli epidemiologi yang berbasis di Afrika Selatan dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan bahwa vaksin kemungkinan masih menawarkan perlindungan paling efektif terhadap penyakit parah dan kematian.
Mengetahui bahwa Omicron dapat menyebabkan lebih banyak infeksi ulang adalah penting, tulis Pulliam di Twitter.
Data are also urgently needed on disease severity associated with Omicron infection, including in individuals with a history of prior infection. /end
— Juliet Pulliam, PhD (@SACEMAdirector) December 2, 2021
Baca Juga: Sempat ke SCBD, Pasien Terpapar Omicron yang Lolos Karantina Dijemput Petugas
Kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya telah menjadi kunci dalam membantu negara-negara seperti Afrika Selatan dan Botswana, yang memiliki tingkat vaksinasi yang relatif rendah, mengelola pandemi.
“Prioritas kami yang paling mendesak sekarang adalah untuk mengukur sejauh mana kekebalan Omicron lolos baik untuk kekebalan alami dan yang diturunkan dari vaksin, serta penularannya relatif terhadap varian lain dan dampaknya pada tingkat keparahan penyakit,” kata Harry Moultrie, seorang ahli penyakit menular yang ikut menulis penelitian, dalam sebuah pernyataan.
Varian lain telah diketahui menyebabkan infeksi ulang.
Beberapa pasien yang terinfeksi ulang dengan varian Beta diidentifikasi di Israel awal tahun ini.
Sumber: | Washington Post,Covid19.go.id |
Penulis: | |
Editor: | Maharani Kusuma Daruwati |