Parapuan.co - Kontribusi perempuan di dunia kerja semakin dirasakan di berbagai instansi dan perusahaan, entah itu swasta, negara, atau nasional.
Tak heran jika banyak instansi maupun perusahaan mendorong terciptanya kesetaraan gender di lingkungan kerja mereka.
Salah satunya adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) secara resmi meluncurkan Srikandi BUMN-nya dengan membentuk komunitas bernama Arkadewi.
Sebagaimana dalam rilis yang diterima PARAPUAN, PT KBI membentuk komunitas tersebut untuk mendorong kontribusi perempuan dan kesetaraan gender.
Baca Juga: Bahas Kesetaraan, Sri Mulyani Sebut Butuh 100 Tahun Tutup Gender Gap
Selain itu, kehadiran komunitas ini adalah dalam rangka mendukung perempuan untuk berkarya dan berprestasi di BUMN.
Hal ini dilakukan agar perempuan dapat saling mendukung, membangun kapabilitas, serta mampu beradaptasi serta menjaga keseimbangan perannya.
Demikian yang disampaikan Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), disela-sela peluncuran Arkadewi, 31 Desember 2021 lalu.
Senada dengan itu, Fuji Dwi Nur Fitri selaku Ketua Arkadewi KBI pun menyampaikan visi dan misi komunitas dalam rangka mendorong kesetaraan.
"Untuk mendukung kontribusi perempuan dan kesetaraan gender tersebut, beberapa misi akan dijalankan Arkadewi," terang Fuji.
Misi pertama, yaitu Arkadewi mengembangkan jiwa kepemimpinan perempuan KBI agar menjadi insan yang profesional, militan, dan mandiri.
Kedua, meningkatkan kompetensi, jiwa inovasi, dan digital mindset dalam menghadapi industri 4.0.
Ketiga, mendukung program Srikandi BUMN dalam mewujudkan kesetaraan gender dan kesetaraan pengembangan karir di lingkup perusahaan dan BUMN pada umumnya.
Pembentukan Arkadewi di KBI ini merupakan langkah nyata dalam mengikuti arahan Menteri BUMN tentang pembentukan Srikandi BUMN.
Baca Juga: Selain Cuan, E-commerce Ini Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Penjualan
Selain itu, adanya Srikandi BUMN di KBI ini juga salah satu upaya untuk pencapaian Sustainable Development Goals.
Terutama yang tertera pada tujuan ke-5, yaitu untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Adapun dalam tujuan ke-5 ini, akan dipastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama.
Terlebih dalam hal kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan publik.
Upaya yang dilakukan KBI ini sejalan dengan program pemerintah terkait kesetaraan gender.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyebut bahwa tingkat kesetaraan gender di Indonesia masih rendah.
Data dari indeks kesetaraan gender yang dirilis Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) pun menyebutkan Indonesia berada pada peringkat 103 dari 162 negara, atau terendah ketiga se-ASEAN.
Saat ini KBI memiliki 52 karyawan dan 30 persen di antaranya adalah perempuan milenial. Bahkan salah satu dari lima kepala divisi di KBI adalah perempuan.
Adanya perempuan dalam jajaran kepala divisi di KBI ini sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam meningkatkan keterwakilan perempuan.
Berdasarkan yang ditargetkan, diharapkan keterlibatan perempuan akan mencapai angka 25 persen pada tahun 2023.
Baca Juga: Kawan Puan, Catat 6 Tips Agar Suaramu Didengar di Tempat Kerja Ini
Fajar Wibhiyadi menambahkan, "Terkait pemberdayaan karyawan perempuan, ke depan KBI akan terus menjalankan program pengembangan sumber daya manusia yang ada."
"Dalam hal pengembangan, secara berkala KBI memberikan beasiswa S2 yang juga diberikan kepada karyawan perempuan," imbuh Fajar.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mendorong dan memberikan kesempatan kepada karyawan perempuan memegang jabatan hingga berada di tingkat kepala divisi.
Nantinya, Arkadewi diharapkan dapat menjadi wadah bagi perempuan di KBI yang professional, kompeten, dan mandiri.
Semua itu ditujukan untuk mendukung tercapainya tujuan korporasi, serta bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat serta negara.
Kiranya, langkah positif yang dilakukan PT Kliring Berjangka Indonesia ini juga bisa diikuti oleh BUMN-BUMN lain, ya. (*)