Sampai saat ini, kenaikan harga tarif KRL ini masih menjadi polemik tersendiri di tengah kenaikan harga bahan baku lainnya.
Maka, masyarakat berharap pemerintah dapat menyeimbangkan harga dan kualitas dari pelayanan transportasi yang akan mereka dapatkan.
Tulus juga menilai bahwa opsi menaikan harga tarif KRL ini juga tidak bisa dihindari.
Menurut pantauan Tulus, pemerintah kemungkinan besar menambah dana untuk Public Service Obligation (PSO) bagi PT KAI.
Bagi Tulus, kenaikan tarif KRL tersebut akan tidak masuk akal, jika hal tersebut akan dilakukan pemerintah.
Namun, Tulus juga berpendapat bahwa jika pemerintah tidak akan menambah dana PSO, bukan tidak mungkin opsi kenaikan tarif KRL akan terealisasi.
"Jika pemerintah tak mampu menambah dana PSO, maka opsi kenaikan tarif KRL menjadi tak terhindarkan, walau terasa pahit bagi konsumen," tutup Tulus.
Respons masyarakat sampai saat ini pun beragam, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
Banyak masyarkat yang menilai bahwa walaupun kenaikannya tak besar, namun akan berpengaruh ke pengeluaran masyarakat sehari-hari.
Mulai April 2022 mendatang, Kawan Puan harus menambahkan biaya untuk mengisi saldo tiket KRL.
Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Baru dari Harmoni Menuju Jakarta International Stadium
(*)