Tarif KRL Naik Mulai April, Survei YLKI Sebut Masyarakat Setuju asal Layanan Lebih Baik

Alessandra Langit - Minggu, 16 Januari 2022
Tarif harga tiket KRL akan naik mulai April 2022
Tarif harga tiket KRL akan naik mulai April 2022 Yarygin

Parapuan.co - Kawan Puan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merencanakan kenaikan harga tarif Commuter Line (KRL).

Kenaikan tarif tersebut rencananya akan dimulai pada April 2022 mendatang.

Keputusan kenaikan harga tarif KRL ini merupakan hasil diskusi Kemenhub dengan banyak pihak.

Selain itu, ada survei yang telah disebar ke masyarakat soal kenaikan harga tarif KRL yang akan berpengaruh ke keseharian masyarakat Jabodetabek.

Menurut Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, masyarakat banyak yang setuju dengan keputusan ini.

Namun, Tulus Abadi menyatakan bahwa ada syarat yang diharapkan masyarakat dapat diwujudkan.

Masyarakt ingin dengan kenaikan harga tarif ini, fasilitas dan pelayanan KRL pun semakin meningkat.

Pernyataan tersebut berdasarkan survei YLKI pada Oktober 2021 terhadap 2.000 responden di Jabodetabek dan Rangkasbitung.

Ada dua aspek yang penting bagi pemerintah dalam mempertimbangkan kenaikan tarif ini.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 di KRL, KAI Commuter Wajibkan Penumpang Pakai Masker Ganda

Dua aspek tersebut adalah Ability To Pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar dan Willingness To Pay (WTP) atau keinginan untuk membayar.

Hasil survei YLKI menyatakan bahwa ada ruang bagi pemerintah untuk menaikkan tarif KRL menjadi Rp 5.000 pada 25 km pertama.

Namun, untuk tarif pada 10 km pertama direkomendasikan agar tidak naik tarifnya dengan alasan tertentu.

"Karena aspek ATP-nya lebih rendah daripada tarif eksisting," kata Tulus Abadi, dikutip dari Kompas.com

Menurut Tulus, untuk mengimbangi kenaikan tarif, pelayanan dari KRL pun harus ditingkatkan.

Walaupun ada isu masyarakat akan protes, Tulus berpendapat bahwa kenaikan tarif KRL ini normal.

Diketahui, terakhir kali KRL mengalami kenaikan tarif adalah pada 2016 silam, dengan itu kenaikan harga ini termasuk tidak sering.

Menurut Tulus, kenaikan ini juga akan membantu pemerintah untuk mendapatkan dana bagi pengembangan pelayanan transportasi umum KRL.

Baca Juga: Cerita Korban Pelecehan Seksual di KRL yang Dapat Respon Mengecewakan oleh Commuter Line

Sampai saat ini, kenaikan harga tarif KRL ini masih menjadi polemik tersendiri di tengah kenaikan harga bahan baku lainnya.

Maka, masyarakat berharap pemerintah dapat menyeimbangkan harga dan kualitas dari pelayanan transportasi yang akan mereka dapatkan.

Tulus juga menilai bahwa opsi menaikan harga tarif KRL ini juga tidak bisa dihindari.

Menurut pantauan Tulus, pemerintah kemungkinan besar menambah dana untuk Public Service Obligation (PSO) bagi PT KAI.

Bagi Tulus, kenaikan tarif KRL tersebut akan tidak masuk akal, jika hal tersebut akan dilakukan pemerintah.

Namun, Tulus juga berpendapat bahwa jika pemerintah tidak akan menambah dana PSO, bukan tidak mungkin opsi kenaikan tarif KRL akan terealisasi.

"Jika pemerintah tak mampu menambah dana PSO, maka opsi kenaikan tarif KRL menjadi tak terhindarkan, walau terasa pahit bagi konsumen," tutup Tulus.

Respons masyarakat sampai saat ini pun beragam, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.

Banyak masyarkat yang menilai bahwa walaupun kenaikannya tak besar, namun akan berpengaruh ke pengeluaran masyarakat sehari-hari.

Mulai April 2022 mendatang, Kawan Puan harus menambahkan biaya untuk mengisi saldo tiket KRL.

Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Baru dari Harmoni Menuju Jakarta International Stadium

(*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat