Lebih parahnya lagi sindrom bokong mati ini dapat menyebabkan radang bursa pinggul, adapun tandanya seperti rasa sakit dan pembengkakan.
Tak hanya itu saja, orang yang mengidap sindrom bokong mati juga bisa terkena masalah keseimbangan yang memengaruhi gaya berjalan.
Diagnosis DBS
Jika mengalami gejala sindrom bokong mati terutama selama latihan menahan beban, seperti berjalan atau menaiki tangga, maka jangan ragu untuk segera menemui dokter.
Dokter spesialis olahraga atau ahli ortopedi nanti akan mengevaluasi gejala.
Dengan dicari tahu penyebab dan gejalanya maka pasien pengidap sindrom bokong mati akan memberikan perawatan yang tepat.
Biasanya dalam pemeriksaan dokter akan meninjau gejala dan riwayat kesehatan, serta memeriksa area yang mengalami rasa sakit dan kaku.
Kemudian pasien mungkin diminta untuk menggerakkan atau meregangkan kaki.
Baca Juga: Puan Talks: Mengenal Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues
Tak sampai situ saja dokter juga menyarankan pemeriksaan menggunakan sinar-X atau MRI, tapi ini tidak terlalu efektif untuk sindrom bokong mati.
Tetapi jenis tes pencitraan tersebut itu untuk mencari tahu apakah ada kondisi gangguan lain selain sindrom bokong mati.
Nah, jadi apakah selama WFH berlangsung Kawan Puan merasakan sindrom bokong mati ini?
(*)