Parapuan.co - Kawan Puan, personal branding merupakan sesuatu yang perlu dibangun oleh perempuan yang berkarier.
Dengan personal branding, seseorang dapat meningkatkan kariernya karena hal ini berkaitan dengan citra dirinya di dunia profesional.
Personal branding ini bisa dibangun melalui media sosial atau akun di situs pencarian kerja seperti LinkedIn.
Apabila kamu melakukan personal branding untuk membuat citra diri yang positif demi bisa meningkatkan karier, pastikan kamu sudah melakukannya dengan benar.
Pasalnya, sering kali orang yang melakukan personal branding justru tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
Terlebih jika ternyata yang dilakukan tersebut hanyalah pencitraan, bukan personal branding.
Apa bedanya? Kenali perbedaan antara personal branding dan pencitraan seperti dikutip dari akun Instagram WeWaw berikut ini, yuk!
1. Cara menunjukkan karakter diri
Perbedaan yang pertama berkaitan dengan bagaimana cara kamu menunjukkan karakter diri.
Baca Juga: 5 Cara Wanita Karir Membangun Personal Branding di Media Sosial
Orang yang melakukan personal branding cenderung menunjukkan karakter pada dirinya apa adanya.
Bukan mengada-ada, tetapi nilai diri yang positif dan layak dianggap kelebihan untuk dijadikan pertimbangan bagi pencari talenta.
Sedangkan pada orang yang melakukan pencitraan, nilai dan karakter dirinya cenderung dilakukan secara berlebihan.
Karakternya mungkin benar dimiliki, tetapi terlihat terlalu menonjol dan terkesan kurang realistis.
Misalnya bisa bekerja di dalam tim, dilebih-lebihkan menjadi dapat bekerja dalam tim yang beranggotakan orang-orang profesional.
2. Perbedaan dalam hal konsistensi
Personal branding haruslah dilakukan secara konsisten, tetap, dan tidak berubah-ubah dalam menunjukkan citra diri.
Jika ingin menonjolkan kepribadian A, maka sebaiknya sifat tersebut memang dimiliki dan tidak berganti-ganti dalam jangka waktu singkat.
Nah, orang yang sekadar pencitraan biasanya cenderung mengubah nilai dan kepribadian yang ingin ditunjukkan.
Baca Juga: 3 Cara Jitu Membangun Karier yang Sukses di Masa Depan Tanpa Pekerjaan
Perubahan dalam waktu singkat ini menunjukkan ketidakkonsistenan yang justru membuat orang enggan memberi penilaian.
Belum lagi jika karakter yang ditonjolkan hanya disesuaikan dengan momentum tertentu saja.
3. Perbedaan dalam keterbukaan
Perbedaan lain antara personal branding dengan pencitraan, yaitu ada pada keterbukaan seseorang.
Orang yang sedang mem-branding dirinya, akan lebih jujur mengakui kekurangan dan tidak merasa tertekan atau malu dengan itu.
Sebaliknya, mereka yang cuma pencitraan lebih ingin terlihat sempurna dan cenderung menutupi kekurangannya.
Oleh karenanya mereka kerap melebih-lebihkan citra diri alih-alih berusaha menunjukkan nilai yang sesungguhnya.
Yuk, cek lagi apakah Kawan Puan sudah melakukan personal branding dengan benar atau malah jadi pencitraan.
Baca Juga: 5 Tips Memperkuat Personal Branding dengan Memanfaatkan Media Sosial
(*)