Pada dasarnya, harga NFT memang tergantung bagaimana penjual dan pembeli menentukan sendiri harganya, jadi bisa menyebabkan fluktuasi.
4. Masalah hak kekayaan intelektual
Mengacu pada permasalahan terkait hak kekayaan intelektual, pembeli harus mempertimbangkan kembali hak kepemilikan atas sebuah NFT.
Jika Kawan Puan berencana untuk membeli NFT, penting bagi kamu untuk mencari tahu dengan rinci apakah penjual benar-benar memiliki NFT.
Pasalnya, bisa saja penjual tersebut hanya menjual karya replikasi atau bahkan karya orang lain.
Selain itu, yang perlu diketahui, saat membeli NFT, kamu hanya mendapatkan hak kepemilikannya, bukan hak kekayaan intelektual.
Artinya, pembeli hanya memiliki hal bahwa mereka merupakan pemilik tunggal NFT tersebut dan berhak menampilkannya.
5. NFT berdampak buruk bagi lingkungan
Baca Juga: Ternyata, Ini Alasan Logis Mengapa Aset NFT Bisa Bernilai Tinggi
Tak hanya dapat merugikan pembeli, NFT juga bisa berdampak buruk serta merugikan lingkungan sekitar kita.
Perlu Kawan Puan ketahui, komputer yang menghasilkan data blockchain ini terus berjalan pada kapasitas yang sangat tinggi, sehingga dapat kamu bayangkan berapa banyak energi yang dibutuhkan dalam keberlangsungannya.
Antara Januari 2016 sampai Juni 2018, kripto diperkirakan telah menyumbang sekitar 3 juta sampai 15 juta ton emisi karbon dioksida untuk lingkungan.
Itulah beberapa risiko di balik NFT yang ternyata tidak hanya bisa merugikan pembeli, namun juga lingkungan sekitar.
Bagaimana menurutmu, Kawan Puan? Apakah kamu tetap tertarik dengan aset digital non-fungible token ini? (*)