"Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain," jelas Luhut.
Berdasarkan keterangan Luhut, saat ini posisi bed occupancy ratio (BOR) di Jawa-Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta.
"Hal ini memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen," imbuhnya.
Pemerintah juga melihat kasus kematian harian akibat Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali dalam 14 hari terakhir ini masih cukup rendah.
Luhut berpesan bahwa kabar baik ini tidak boleh menjadi alasan masyarakat lengah dengan protokol kesehatan.
Pemerintah mendorong masyarakat tetap waspada karena peningkatan kasus Omicron tetap terjadi secara signifikan.
Menteri Luhut tidak ingin Indonesia merasakan krisis Covid-19 kembali seperti pada puncak-puncak kasus sebelumnya.
"Namun, sekali lagi pemerintah tetap waspada, terutama melihat angka reproduksi efektif mulai mengalami peningkatan," tegas Luhut.
"Saat ini angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1," tutupnya.
Kawan Puan, walaupun kasus Omicron ini tidak setinggi kasus varian Delta, ada baiknya kita tetap waspada.
Jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin dan lengkapi vaksinasimu.
Baca Juga: Dinkes Pastikan Warga KTP Luar DKI Jakarta Boleh Terima Vaksin Booster di Ibu Kota
(*)