Parapuan.co - Kehadiran doula untuk melengkapi dukungan fisik dan emosional bagi calon ibu tentunya merupakan sumber kekuatan tersendiri.
Istilah doula atau pendamping persalinan mungkin masih asing di telinga Kawan Puan yang belum mengalami kehamilan.
Walaupun tidak sepopuler bidan yang membantu secara langsung persalinan ibu hamil, profesi doula juga sama pentingnya bagi calon ibu, terutama mereka yang membutuhkan dukungan untuk meringankan beban fisik dan mental.
Berbeda dengan bidan, doula bukanlah pendamping yang berasal dari ranah medis.
Profesi ini bertugas untuk memberikan dukungan emosional dan bimbingan kesehatan untuk memastikan ibu hamil siap dan nyaman selama kehamilan hingga persalinan.
Untuk menjadi seorang doula, tidak dibutuhkan pendidikan formal khusus seperti saat ingin menjadi seorang dokter.
Doula bisa berasal dari latar belakang pendidikan manapun, tetapi untuk memastikan kredibilitas seorang doula dibutuhkan training atau pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikasi.
Menurut Ashtra Dymach, seorang postpartum depression (PDD) survivor yang kini menjadi doula, pelatihan untuk menjadi doula sebenarnya disesuaikan kembali dengan spesialisasinya.
Melansir Indeed, terdapat tiga jenis doula, yakni birth doula yang berspesialisasi untuk memberikan dukungan prenatal dan persalinan, postpartum doula yang membantu perempuan pasca melahirkan, dan antepartum doula yang memberikan dukungan emosional selama masa kehamilan.
Baca Juga: Puan Talks: Ingin Jadi Wanita Karir sebagai Doula? Ini Sikap yang Harus Dimiliki
“Setiap doula ini berbeda-beda training-nya. Kalau aku dari DONA (Doula of North America),” ujar Ashtra dalam Puan Talks bertajuk Mengenal Doula, Sumber Kekuatan untuk Para Ibu, Kamis (20/1/2022).
Ashtra Dymach sendiri merupakan seorang doula di bawah pelatihan Robin Lim, doula dari Yayasan Bumi Sehat; Debra Pascali-Bonaro, pembuat film Orgasmic Birth; dan DONA International.
Berdasarkan pengalamannya, selama menjalani pelatihan, ia diajarkan segala hal terkait kehamilan, mulai dari kebutuhan, hingga informasi yang berkaitan dengan persalinan.
“Di situ kita di-training untuk tahu kebutuhan ibu hamil, apa saja istilah dalam persalinan yang perlu kita ketahui dan memberikan informasi kepada si ibu dan keluarganya. Kita pun di-training oleh ahli-ahlinya, ada bidan, doula senior,” jelasnya.
Selain mengikuti training untuk menjadi seorang doula, tentunya kamu juga harus menguasai sejumlah keahlian lainnya.
Masih dikutip dari Indeed, berikut ini beberapa keahlian yang dibutuhkan jika ingin menjadi seorang doula.
1. Komunikasi
Seorang doula profesional harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif untuk mendidik serta mendukung ibu hamil dan keluarganya.
Agar dapat diterima dengan baik, doula harus mampu menyesuaikan gaya berkomunikasi mereka dengan kliennya, seperti menggunakan intonasi yang lebih lembut.
Baca Juga: Ashtra Dymach, Jadi Doula Karena Kebutuhan Didukung dan Mendukung Sesama Perempuan
Dengan demikian, kamu bisa memastikan ketenangan dan kelancaran selama proses melahirkan.
2. Mendengarkan aktif
Profesi ini juga harus bisa memiliki keterampilan active listening atau mendengarkan aktif, terutama ketika klien berkonsultasi tentang rencana kelahiran, menjawab pertanyaan atau mengatasi kekhawatiran, hingga pembinaan selama persalinan.
Keterampilan ini dibutuhkan oleh doula profesional untuk memastikan calon ibu dapat merasa tenang, nyaman, dan mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan selama hamil, melahirkan, hingga pasca persalinan.
3. Empati
Karena tugas seorang doula adalah memberikan kenyamanan dan menjadi sumber kekuatan para ibu hamil serta keluarganya, maka mereka harus memiliki rasa empati yang tinggi.
Memiliki keahlian ini dapat membantu doula mengatasi masalah dengan baik serta membantu ibu mengatasi rasa sakit serta ketidaknyamanannya selama kehamilan dan melahirkan.
Rasa empati ini juga bisa membantu para ibu setelah melahirkan dan memasuki masa menyusui untuk memberikan dukungan.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Ini Alasan Profesi Bidan Hanya untuk Perempuan
4. Mengambil keputusan
Selain memberikan dukungan emosional dan fisik, doula juga harus bisa membantu kliennya mengambil keputusan tentang rencana kelahiran mereka.
Doula profesional bisa memeriksa dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk mereka, termasuk tenaga medis profesional, seperti dokter kandungan, bidan, dan lain-lain.
Kawan Puan, itulah pelatihan dan keahlian yang harus diikuti serta dimiliki oleh seorang doula profesional. Mulia sekali, ya, profesi yang satu ini! (*)