Tuntutan terakhir adalah keinginan warga untuk Pertamina memecat semua vendor yang tidak pro kepada warga terdampak.
Dengan unjuk rasa ini, warga dari 6 desa di Kabupaten Tuban ini berharap agar Pertamina dan vendor-vendor terkait dapat memenuhi tuntutan tersebut.
"Aksi ini adalah buntut dari ketidak terbukaan Pertamina terhadap desa di ring perusahaan, kita mendesak tuntutan direalisasikan," tegas Suwarno.
Di lain sisi, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) Kadek Ambara Jaya telah menanggapi soal kasus ini.
Menurutnya, pihak perusahaan tetap berkomitmen dan proaktif melibatkan tenaga lokal.
Pekerja tersebut nantinya akan berkontribusi dalam proses pembangunan Kilang GRR Tuban, Jawa Timur.
"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap ke-1 hingga ke-3 sendiri telah melibatkan lebih dari 600 warga sekitar proyek," kata Kadek dikutip dari KompasTV.
Namun, pihak Kadek ingin melakukan seleksi terlebih dahulu terkait kebutuhan tenaga kerja yang memerlukan kompetensi tertentu.
Seleksi ketat tersebut untuk menemukan calon pekerja yang sehat jasmani dan rohani, dispilin, profesional, dan kompeten.
"Ini merupakan harapan besar kami bahwa para calon tenaga kerja yang kami rekrut dapat menjadi representasi warga Tuban yang membanggakan," tutup Kadek.
Baca Juga: Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar, Pasokan BBM Bisa Berkurang?
(*)