Parapuan.co - Nama pembawa acara dan komedian Jimmy Kimmel kini sedang menjadi pembicaraan di media sosial.
Pasalnya, video monolog pembukaan acaranya Jimmy Kimmel Live yang tayang minggu lalu baru saja beredar di Twitter.
Pada narasinya, Jimmy Kimmel membandingkan Covid-19 yang terus bermutasi dengan tren boyband.
Di akhir monolognya, Jimmy Kimmel menyamakan varian virus corona yang paling mematikan dengan boyband Korea Selatan, BTS.
"Varian ini, semua varian yang berbeda di dunia sekarang, mengingatkan saya pada boyband di akhir 90-an dan awal 2000-an," kata Jimmy Kimmel dalam monolognya, dikutip dari Teen Vogue.
"Ada virus besar seperti Backstreet Boys dan NSYNC dan kemudian bermutasi menjadi O-Town dan 98 Degrees," lanjutnya.
Jimmy Kimmel kemudian melanjutkan dengan kemunculan Jonas Brothers dan Big Time Rush.
"Mereka terus berpisah ke arah yang berbeda, akhirnya One Direction," katanya lebih lanjut.
Walaupun di narasi akhirnya ia tidak menyebutkan nama BTS, tapi netizen mengetahui bahwa kini BTS adalah boyband paling ternama di dunia.
Baca Juga: Cerita BTS tentang Xenofobia dan Perjuangan Masuk Pasar Musik Amerika
"Akhirnya kita menemukan satu yang sangat menular sehingga menghancurkan semua kehidupan di bumi," tutupnya.
BTS adalah grup yang tumbuh dan berkembang di Korea Selatan, negara maju di Asia.
Dengan kemunculan Covid-19 di China pada 2019, masyarakat Asia sering menerima serangan xenofobia dan rasisme.
Banyak masyarakat global, terutama mereka yang berada di Barat, menilai bahwa semua masyarakat Asia adalah penyebab dan penyebar virus corona.
BTS menjadi salah satu figur publik yang sering mendapatkan serangan rasis dari media internasional karena adanya pandemi Covid-19.
Maka, penggemar BTS (ARMY) dan netizen menilai lelucon yang membandingkan BTS dengan fenomena Covid-19 merupakan hal yang insensitif dan rasis.
Salah satu ARMY pun mengungkapkan pendapatnya terkait masalah yang hingga kini ramai dibicarakan di Twitter.
"Dengan santai membandingkan BTS dengan virus menular yang telah dibebankan ke komunitas Asia tidak hanya sangat ofensif, tetapi juga berbahaya," tulis Marie Lu, penggemar BTS yang juga adalah penulis buku.
Baca Juga: Apa Itu Rasisme? Ini Penjelasan dan Cara Dukung Teman yang Jadi Korban Rasisme
"Saya sudah menunggu lama untuk superstar Asia menaklukkan Amerika, namun kini mereka diperlakukan seperti ini," katanya lebih lanjut.
Sampai saat ini, pihak Jimmy Kimmel belum memberikan tanggapan resmi terkait kasus dugaan rasisme ini.
Penggemar BTS dan netizen global menunggu permohonan maaf dari Jimmy Kimmel, tak hanya untuk BTS tapi juga untuk masyarakat Asia.
Sebelumnya, sebuah stasiun televisi asal Chili meminta maaf setelah mendapat komplain atas sketsa yang mereka siarkan di acara komedi berjudul Mi Barrio (2021).
Dalam sketsa tersebut, para komedian memarodikan BTS dengan membawa unsur politik Korea Selatan dan Korea UTARA.
Sketsa tersebut melibatkan lima anggota boyband yang hadir di sebuah talk show, para komedian tersebut berpura-pura menjadi warga Korea.
Saat diminta untuk memperkenalkan diri, mereka menyebutkan mereka: Kim Jong Un, Kim Jong Dos, Kim Jong Tres, Kim Jong Cuatro, dan Juan Carlos.
Nama depan "Kim Jong" menyiratkan nama pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Tak hanya membawa unsur politik, para komedian juga menggunakan aksen Korea yang tak pantas.
Setelah tayangan itu viral pada 2021, para komedian menuliskan surat permintaan maaf resmi kepada seluruh masyarakat Korea Selatan.
Baca Juga: Dinilai Rasis Saat Parodikan BTS, Stasiun Televisi Chili Minta Maaf
(*)