Mengutip Law Insider, street harassment merupakan tindak pelecehan berupa ucapan, gerakan atau perilaku yang tidak sopan, sehingga mengancam keselamatan individu.
Biasanya kekerasan pada perempuan ini diikuti orientasi ke arah seksual, berpotensi menjadi sexual harassment.
Mengutip Street Harassment Report, 65 persen perempuan di Amerika Serikat pernah mengalami pelecehan di ruang publik, mulai dari cat calling hingga interaksi seksual secara paksa.
Dalam survey tersebut, kaum minoritas seperti gay, lesbian, transgender hingga kulit hitam cenderung lebih sering mengalami street harassment.
Terkait rentang usia, pelecehan tersebut umumnya menimpa perempuan usia 18 sampai 34 tahun, jumlahnya bahkan menembus persentase 37 persen, seperti dilansir FM 104.
Sedangkan laki-laki juga pernah mengalami street harassment dengan proporsi 23 persen, untuk kelompok usia yang sama.
Apa penyebab street harassement?
"Street harassment dilakukan untuk menakuti korban atau mendominasi target," ujar Laura Beth Nielsen, sociologist, dikutip PBS.
"Misalnya ketika penampilan kamu dikomentari oleh orang asing di jalan, dengan kata-kata yang kurang pantas itu merupakan bentuk kejahatan pada perempuan," tambahnya.
Baca Juga: 5 Cara Mendukung Korban Kekerasan pada Perempuan Usia Remaja