Sayangnya, kebanyakan korban street harassment tidak menggubris pelecehan yang menimpanya, bahkan cenderung mengabaikannya.
Itulah sebabnya, pelecehan ini sering dianggap sepele, padahal dalam beberapa kejadian, street harassment bisa menjadi masalah serius.
"Sama seperti kasus lainnya, street harassment seringkali melewati batas wajar," tutur Holly Kearl, founder Stop Street Harassment.
"Biasanya, orang tua mengajarkan anak-anak mereka untuk mengabaikan pelecehan, sehingga korban cenderung mengabaikan street harassment yang menimpanya, tambahnya.
Berbeda dengan online harassment, perempuan cenderung lebih berani menghadapi pelaku.
Sementara itu, hasil survei menunjukkan, 2 dari 3 perempuan mengaku sedikit khawatir tentang dampak street harassment.
"Ada konsekuensi lanjutan setelah korban mengalami pelecehan di ruang publik," ujar Nielsen.
Itu dia pengertian hingga penyebab kekerasan pada perempuan jenis street harassment yang harus kamu ketahui.
Baca Juga: Kasus Kekerasan pada Perempuan Meningkat, Benarkah karena Pandemi?
Kalau kamu sendiri pernah mengalami street harassment atau tidak? Semoga kita dijauhkan dari kejahatan ini, ya. (*)