Parapuan.co - Dokter menjadi salah satu profesi yang selalu diminati banyak orang. Toh, profesi ini memang terus dibutuhkan di masa depan.
Pasalnya, Kawan Puan boleh jadi sering mendengar banyak orang yang bercita-cita menjadi seorang dokter, baik dokter manusia atau hewan.
Belakangan pun usai ramainya drama Korea (drakor) Hospital Playlist, penonton jadi memiliki gambaran pekerjaan berbagai dokter spesialis di sana.
Namun, tak bisa dimungkiri, untuk menjadi seorang dokter, kamu membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih untuk menjadi dokter spesialis.
Melansir Kompas.com, PARAPUAN telah merangkum 6 langkah yang harus kamu jalani jika ingin menjadi seorang dokter spesialis.
1. Kuliah Sarjana Kedokteran
Jenjang pertama yang harus kamu lewati tentu kuliah jurusan kedokteran. Persaingan hingga lulus dan diterima sebagai mahasiswa jurusan kedokteran pun cukup sulit.
Akan tetapi, sedikit berbeda dengan jurusan pada umumnya, di jurusan kedokteran kamu boleh jadi akan belajar dengan sistem blok, bukan sistem SKS.
Dalam 1 blok, kamu belajar tentang satu sistem organ, mulai dari fungsi dasar, penyakit-penyakit, dan obat-obatan yang bisa bekerja di sistem organ tersebut.
Baca Juga: 5 Pilihan Profesi Wanita Karir di Bidang Kesehatan, Apa Saja?
Kamu juga akan belajar tentang cara pemeriksaan pada pasien dan interprestasi pemeriksaan laboratorium pada kasus gangguan organ tersebut.
2. Program Profesi Dokter
Ketika kamu lulus dan diwisuda S1 Kedokteran, perjuangan kamu untuk menyandang profesi dokter belum selesai.
Pasalnya, kelulusan sarjana baru menandakan kamu sudah mendapatkan ilmunya, tetapi kamu belum bisa bekerja sebagai dokter.
Maka dari itu, kamu harus lanjut mengambil Program Profesi Dokter dan menjadi dokter muda atau yang biasa kita dengan dengan koas.
Lalu, kamu akan masuk ke tahap stase atau rotasi dengan ditempatkan di berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus-kasus dokter umum yang tertera di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).
Pada program profesi dokter ini, kamu memerlukan waktu 1,5 tahun sampai 2 tahun untuk menyelesaikannya dan dinyatakan lulus.
3. Ujian Sertifikasi
Setelah selesai langkah kedua, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).
Baca Juga: Mau Jadi Dokter Spesialis Seperti di 'Hospital Playlist'? Berikut Kisaran Gajinya
Untuk ini, kamu butuh persiapan matang karena UKMPPD akan menguji keterampilan dan pengetahuan kamu untuk menangani 400-an kasus yang ada di SKDI.
Kamu perlu benar-benar memahaminya karena kasus itulah yang harus dapat kamu tangani secara sebagian atau penuh ketika kamu bekerja menjadi dokter umum nanti.
4. Lulus Gelar Dokter
Setelah mendapatkan tanda lulus UKMPPD, kamu akan menyandang gelar dokter dan mengikuti wisa kembali guna mengikrarkan Sumpah Dokter.
Akan tetapi, meski sudah resmi berprofesi sebagai dokter, kamu belum diperbolehkan untuk membuka praktik sendiri.
5. Internship
Untuk bisa membuka praktik kerja sendiri, seorang dokter di Indonesia harus mengantongi tiga hal berikut ini:
- Gelar profesi dokter dari universitas.
- Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsili Kedokteran Indonesia.
- Surat Izin Praktek (SIP) yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia cabang setempat.
Baca Juga: Jadi Profesi Langka, Segini Gaji Fantastis Dokter Spesialis Jantung
Kamu akan praktik kerja guna mendapatkan STR paten pada masa internship yang berlangsung selama satu tahun itu.
Di bawah tanggung jawab dan perlindungan dokter umum lain yang lebih senior, kamu akan praktik kerja layaknya dokter umum.
6. Ambil Spesialisasi
Pasalnya tidak semua lulusan dokter akan mengambil program spesialisasi. Kamu yang ingin mengambil program ini pun harus tahu apa yang akan kamu dalami.
Betapa tidak, program spesialisasi ini ditujukan untuk kamu yang ingin mempertajam dan mengasah ilmu kedokteran lebih lagi.
Untuk jadi seorang dokter spesialis, kamu akan menghabiskan waktu empat sampai enam tahun.
Maka itu, apabila dihitung-hitung seluruh langkah di atas, bila kamu ingin menjadi dokter spesialis, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 12 tahun.
Selama menjalani program spesialisasi, kamu akan terus berproses dan tetap menjalani profesi sebagai seorang dokter untuk terus mengasah kemampuan.
Sedangkan, jika kamu berubah pikiran dan hanya ingin menjadi dokter umum, maka kamu akan menghabiskan waktu sekitar 6 tahun.
Baca Juga: Mau Jadi Dokter Spesialis Jantung, Ini Jenjang Pendidikan dan Biayanya
Nah, itulah langkah jadi dokter spesialis yang harus dijalani, mulai dari kuliah sarjana hingga spesialisasi. (*)