6 Mitos Pengonsumsian dan Pengolahan Produk Dairy, Cari Tahu Faktanya!

Anna Maria Anggita - Sabtu, 5 Februari 2022
Mitos mengenai pengonsumsian dan pengolahan produk dairy
Mitos mengenai pengonsumsian dan pengolahan produk dairy grafvision

Parapuan.co - Mengonsumsi produk dairy seperti susu sapi segar maupun produk olahan lainnya seperti yoghurt dan keju itu sudah menjadi kebiasaan banyak orang.

Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Greenfields, produk dairy itu baik dikonsumsi karena memiliki berbagai nutrisi seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral.

"Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf," ujar dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK.

Tak hanya itu, dokter ini pun bilang, "Seperti halnya makanan lainnya, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan." 

Namun demikian, dr. Christin tidak memungkiri bahwa ada banyak mitos mengenai pengonsumsian dan pengolahan produk dairy.

Lantas apa saja mitos tersebut? Bagaimana fakta yang sebenarnya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yoghurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan

Pernyataan mengenai produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan itu hanya mitos belaka, ya, Kawan Puan.

Pasalnya mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa.

Baca Juga: 3 Tips Memasak Mudah Asinan Buah Segar, Cocok Disantap saat Cuaca Panas

Bagi para penggemar produk dairy, kamu bisa lho menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yoghurt secara bersamaan.

Namun, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik.

Misalnya, jika kamu biasa mengonsumsi susu sebanyak 250ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.

2. Minum susu di malam hari membuat jadi gemuk

Mitos produk dairy berikutnya yang sering dipercaya orang adalah minum susu di malam hari membuat tubuh jadi gemuk.

Tentu mitos tersebut salah, faktanya salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian.

Selama tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan.

Akan tetapi, hal yang perlu kamu perhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Mencegah Kanker Kolorektal

Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk badan kamu mencerna susu sebelum kamu tidur.

3. Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan

Minum susu di malam hari itu bisa menambah tinggi badan sebaiknya jangan dipercayai, karena itu hanya mitos biasa.

Sebab, secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan.

Di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kita beristirahat.

Kemudian, saat tidur, kamu berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot.

Dengan minum susu sebelum tidur, kamu telah menabung asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat tidur.

4. Orang yang memiliki intoleransi laktosa (lactose intolerance) sama sekali tidak bisa mengomsumsi susu

Faktanya beberapa orang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, di mana saat mereka mengomsumsi, tubuh mereka akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual.

Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu:

Baca Juga: Makanan Terbaik bagi Pengidap Kanker Payudara, dari Buah hingga Kedelai

  • Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.
  • Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi.
  • Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan jika kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.

5. Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia

Mengenai susu full cream merupakan pilihan terbaik untuk lansia itu juga hanya mitos.

Faktanya, harus diketahui bahwa dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak.

Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan akan berkurang.

Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi.

6. Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang

Mitos mengenai produk dairy berikutnya yakni kandungan gizi pada susu yang dimasak itu hilang. Sebenarnya gizi pada susu itu tidak hilang tapi nutrisinya itu rusak.

Saat memasak menggunakan bahan produk turunan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas dan kandungan nutrisi di dalamnya sudah mulai terganggu.

Baca Juga: Bisa Jadi Hadiah Valentine, Tips Memasak Cepat Macaron Anti Gagal

Selain mengganggu nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.

Dengen mengetahui mitos dan fakta mengenai produk dairy di atas, maka kamu mengerti cara mengonsumsi dan mengolah susu sapi maupun produk turunannya, ya, Kawan Puan. (*) 

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja