Sleep apnea dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Apnea tidur obstruktif, di mana aliran udara berhenti karena ruang jalan napas terhalang atau terlalu sempit.
- Apnea tidur sentral, di mana ada masalah dalam hubungan antara otak dan otot-otot yang mengontrol napas.
3. Parasomnia
Gangguan tidur berikutnya adalah parasomnia.
Parasomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan gerakan dan perilaku abnormal selama tidur.
Kondisi parasomnia yakni:
- Tidur berjalan
- Mengigau
- Merintih
- Mimpi buruk
- Mengompol
- Menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang
Baca Juga: Berikut Ini Dampak Kanker Bagi Kesehatan Mental, Yuk Segera Sadari
4. Restless leg syndrome (RLS)
Gangguan tidur lainnya adalah restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah.
RLS adalah kebutuhan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki.
Dorongan ini terkadang disertai dengan sensasi kesemutan di kaki.
Meskipun gejala-gejala ini dapat terjadi pada siang hari, mereka paling sering terjadi pada malam hari.
RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit Parkinson, tetapi penyebab pastinya tidak selalu diketahui.
5. Narkolepsi
Narkolepsi ditandai dengan "serangan tidur" yang terjadi selama bangun.
Ini berarti kamu akan tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur tanpa ada tanda-tandanya.
Baca Juga: Ampuh! Berikut Ini 5 Cara Efektif untuk Menjernihkan Pikiran
Gangguan ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang dapat membuatmu secara fisik tidak dapat bergerak setelah bangun tidur.
Meskipun narkolepsi dapat terjadi dengan sendirinya, narkolepsi juga terkait dengan gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis.
Jika kamu mengalami salah satu gangguan tidur di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat. (*)