Parapuan.co - Kualitas tidur seseorang itu sangat memengaruhi seluruh aktivitas yang akan dijalankan dalam suatu hari.
Namun, sangat disayangkan karena tidak semua orang memiliki kualitas tidur yang baik karena mengidap gangguan tidur.
Apa itu gangguan tidur?
Mengutip dari Healthline, gangguan tidur adalah sekelompok kondisi yang memengaruhi kemampuan untuk tidur nyenyak secara teratur.
Kebanyakan orang terkadang mengalami masalah tidur karena stres, jadwal yang padat, dan pengaruh luar lainnya.
Ketika masalah ini mulai terjadi secara teratur dan mengganggu kehidupan sehari-hari maka mungkin orang tersebut mengalami gangguan tidur.
Jika tidak diobati, efek negatif dari gangguan tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.
Perlu diketahui ada beberapa jenis gangguan tidur, di mana beberapa di antaranya disebabkan karena kondisi kesehatan.
Berikut ini jenis-jenis gangguan tidur, simak ya!
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Keseimbangan Hormon untuk Kesehatan Tubuh yang Lebih Baik
1. Insomnia
Insomnia mengacu pada ketidakmampuan untuk tertidur atau tetap tertidur.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh jet lag, stres dan kecemasan, hormon, atau masalah pencernaan.
Insomnia dapat menjadi masalah bagi kesehatan dan kualitas hidup manusia secara keseluruhan, yang berpotensi menyebabkan:
- Depresi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sifat lekas marah
- Penambahan berat badan
- Gangguan kerja
Insomnia biasanya diklasifikasikan sebagai salah satu dari tiga jenis:
- Kronis, ketika insomnia terjadi secara teratur setidaknya selama 1 bulan
- Intermiten, ketika insomnia terjadi secara berkala
- Sementara, ketika insomnia berlangsung hanya beberapa malam pada suatu waktu
2. Apnea tidur
Baca Juga: 3 Cara Merawat Organ Intim Perempuan Usai Melahirkan Menurut Dokter Obgyn
Sleep apnea atau apnea ditandai dengan berhentinya pernapasan saat tidur.
Ini adalah kondisi medis serius yang menyebabkan tubuh mengambil lebih sedikit oksigen, sehingga pengidapnya terbangun di malam hari.
Sleep apnea dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Apnea tidur obstruktif, di mana aliran udara berhenti karena ruang jalan napas terhalang atau terlalu sempit.
- Apnea tidur sentral, di mana ada masalah dalam hubungan antara otak dan otot-otot yang mengontrol napas.
3. Parasomnia
Gangguan tidur berikutnya adalah parasomnia.
Parasomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan gerakan dan perilaku abnormal selama tidur.
Kondisi parasomnia yakni:
- Tidur berjalan
- Mengigau
- Merintih
- Mimpi buruk
- Mengompol
- Menggertakkan gigi atau mengatupkan rahang
Baca Juga: Berikut Ini Dampak Kanker Bagi Kesehatan Mental, Yuk Segera Sadari
4. Restless leg syndrome (RLS)
Gangguan tidur lainnya adalah restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah.
RLS adalah kebutuhan yang luar biasa untuk menggerakkan kaki.
Dorongan ini terkadang disertai dengan sensasi kesemutan di kaki.
Meskipun gejala-gejala ini dapat terjadi pada siang hari, mereka paling sering terjadi pada malam hari.
RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penyakit Parkinson, tetapi penyebab pastinya tidak selalu diketahui.
5. Narkolepsi
Narkolepsi ditandai dengan "serangan tidur" yang terjadi selama bangun.
Ini berarti kamu akan tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur tanpa ada tanda-tandanya.
Baca Juga: Ampuh! Berikut Ini 5 Cara Efektif untuk Menjernihkan Pikiran
Gangguan ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, yang dapat membuatmu secara fisik tidak dapat bergerak setelah bangun tidur.
Meskipun narkolepsi dapat terjadi dengan sendirinya, narkolepsi juga terkait dengan gangguan neurologis tertentu, seperti multiple sclerosis.
Jika kamu mengalami salah satu gangguan tidur di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat. (*)