Pasalnya, profesi food blogger membantu merek para pedagang lokal terangkat karena informasi kuliner yang diviralkan lewat media sosial.
Apalagi mengingat dunia digital semakin berkembang, banyak orang cenderung memilih media sosial untuk mencari referensi kuliner ketimbang saluran media massa.
Orang-orang menilai bahwa media sosial lebih jujur karena bisa memberikan pendapat baik maupun buruk.
"Kalau media sosial kan suka-suka yang upload. Bagus atau jelek cenderung lebih objektif," tambah Rivan.
Rivan yang menjadi food blogger ini, mengaku jika makan dan kuliner adalah bagian dari hobinya.
"Banyak banget sekarang. Soalnya ini jadi satu kerjaan baru yang penghasilannya juga lumayan," kata Rivan.
Saat ditanya mengenai penghasilan profesi food blogger, Rivan mengatakan bahwa pendapatannya berdasarkan jumlah followers.
Rata-rata per seribu followers unggahan seorang food blogger akan dihargai sekitar Rp 10.000.
Sehingga unggahan akun dengan followers 10 ribu bisa mendapatkan Rp 100.000.
Baca juga: Ada SNMPTN Jalur Khusus Influencer dan YouTuber di ITS, Begini Cara Daftarnya!