Lebih baik, beri tahu anakmu bahwa kamu juga memiliki ketakutan dan sedang berusaha mengatasinya.
Selain itu, kamu juga dapat berkonsultasi dengan psikiater untuk membantu mengurangi gejala-gejala fobia ini.
2. Jangan meremehkan anak karena takut
Selanjutnya, Kawan Puan perlu mengenali bahwa fobia anak itu nyata, meskipun kamu menganggap fobia anak tersebut tidak rasional atau biasa saja.
Begitu respons panik muncul, kamu tidak akan bisa menyelesaikan ketakutannya bahkan dengan argumen yang masuk akal sekali pun.
Validasi perasaan anak dengan mengakui rasa takutnya, posisikan dirimu pada perspektif anak untuk menurunkan kecemasannya.
Perlu diingat, merendahkan fobia anak dapat membuat mereka merasa malu pada masalah kecemasannya.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk memandang ketakutan sebagai kesempatan penting untuk mempelajari banyak hal, bukan sebagai kekurangan yang membuatnya tidak percaya diri.
Lalu, penting juga mengajarkan pada anak untuk mengelola serangan panik akibat mengetahui pemicu fobia mereka.
Baca Juga: Jangan Ditakuti, Ini 5 Tips Ajak Anak ke Dokter Gigi Tanpa Drama