Parapuan.co - Kawan Puan, apakah si kecil memiliki fobia atau ketakutan terhadap sesuatu?
Seperti diketahui, fobia merupakan gangguan kecemasan atau perasaan takut berlebihan terhadap situasi atau objek tertentu.
Anak yang memiliki fobia berpotensi mengalami kecemasan, depresi, dan serangan panik yang membahayakan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami fobia pada anak demi mengurangi keparahan gejalanya.
Pasalnya, anak akan menunjukkan gejala tertentu ketika ada pemicunya, yang membuatnya kesulitan menghadapinya sendirian.
Meski kamu tidak takut, sebagai orang tua kamu sebaiknya tidak meremehkan atau memarahi anak karena fobia tersebut. Lantas, apa yang perlu dilakukan orang tua menghadapi anak yang punya fobia?
Seperti yang dikutip dari Psych Central, berikut beberapa cara untuk membantu anak yang memiliki fobia. Yuk, simak!
1. Jangan berpura-pura tidak takut
Jika kamu memiliki ketakutan, jangan berpura-pura tidak takut ketika menghadapi situasi atau objek tertentu. Hal ini dikarenakan anak dapat menangkap sinyal bahwa orang tuanya sedang berbohong.
Baca Juga: Viral Video Anak SD Takut Disuntik, Ini 4 Cara Mengatasi Anak Takut Jarum Suntik
Lebih baik, beri tahu anakmu bahwa kamu juga memiliki ketakutan dan sedang berusaha mengatasinya.
Selain itu, kamu juga dapat berkonsultasi dengan psikiater untuk membantu mengurangi gejala-gejala fobia ini.
2. Jangan meremehkan anak karena takut
Selanjutnya, Kawan Puan perlu mengenali bahwa fobia anak itu nyata, meskipun kamu menganggap fobia anak tersebut tidak rasional atau biasa saja.
Begitu respons panik muncul, kamu tidak akan bisa menyelesaikan ketakutannya bahkan dengan argumen yang masuk akal sekali pun.
Validasi perasaan anak dengan mengakui rasa takutnya, posisikan dirimu pada perspektif anak untuk menurunkan kecemasannya.
Perlu diingat, merendahkan fobia anak dapat membuat mereka merasa malu pada masalah kecemasannya.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk memandang ketakutan sebagai kesempatan penting untuk mempelajari banyak hal, bukan sebagai kekurangan yang membuatnya tidak percaya diri.
Lalu, penting juga mengajarkan pada anak untuk mengelola serangan panik akibat mengetahui pemicu fobia mereka.
Baca Juga: Jangan Ditakuti, Ini 5 Tips Ajak Anak ke Dokter Gigi Tanpa Drama
3. Jangan menjauhkan diri dari anak
Menghukum anak karena takut dengan menjauh atau mengucilkan di kamarnya hanya akan meningkatkan kepanikan anak.
Pasalnya ketika anak mulai merasa takut, kata-kata saja mungkin tidak akan cukup untuk menenangkannya.
Cobalah melakukan kontak fisik dengan memegang tangan dan memeluk anak untuk menawarkan perlindungan.
Kehadiranmu yang tenang mengomunikasikan bahwa apa pun yang menakutkan dapat dikelola dengan cara sehat.
4. Mengajarkan anak mengelola rasa takutnya
Fobia pasti sulit dihadapi oleh anak kecil, tetapi mengajarkannya sedari dini untuk mengelola rasa takutnya dapat membantu.
Ajarkan anak untuk mengelola serangan paniknya, seperti mengatur napas dan memberikan afirmasi positif pada diri sendiri.
Jika gejala semakin memburuk, penting untuk segera berkonsultasi dengan psikiater untuk membantu mengatasi gejala fobia.
Kawan Puan, itulah beberapa cara untuk membantu anak yang memiliki fobia.
Jika anakmu memiliki ketakutan akan sesuatu, cobalah beberapa cara tersebut dengan pasangan, agar si kecil tak merasa sendiri ya! (*)
Baca Juga: Kenali 7 Gejala Serangan Panik, Salah Satunya Jantung Berdebar