"Saya minta maaf jika ada pemberitaan yang menjadi beban almarhum ibunda," jelas Rosi.
Bagi Rosianna Silalahi, apa yang ia sampaikan kepada keluarga tersebut bukanlah bentuk kelemahan yang harus ditutupi.
Ia melihat bahwa sikapnya merupakan bentuk ekspresi tanggung jawab.
"Menurut saya itu adalah ekspresi sebagian dari ikut tanggung jawab, ikut merasa bertanggung jawab," ungkapnya lebih lanjut.
Pengalamannya tersebut membuat Rosi terus belajar untuk mengelola emosi.
Maka, ia memilih untuk menyembunyikan sifat cengengnya saat berada di depan kamera atau di hadapan publik.
Sosok Rosianna Silalahi yang selalu dinilai kuat dan mengintimidasi ternyata menyimpan ekspresi perasaan yang lembut yang ia simpan di balik layar.
Bagi Rosi, memiliki emosi yang cukup sensitif bukanlah hal yang salah ataupun buruk.
Menangis dan memiliki hati yang mudah tersentuh adalah sikap yang wajar dari manusia.
"Menangis, menumpahkan, bukanlah sesuatu yang buruk," tutup Rosianna Silalahi.
Baca Juga: Liputan Demo 2 Minggu Sebelum Nikah, Frisca Clarissa Bagikan Pengalaman Menarik Jadi Jurnalis
(*)