Perempuan tidak mengenakan jenis alas kaki ini sampai pertengahan tahun 1500-an, di mana perempuan pertama yang tercatat mengenakan high heels adalah Catherine de Medici.
Sebelum menjadi tren di kalangan perempuan, perempuan biasanya mengenakan sepatu platform.
Banyak ditemukan di sekitar wilayah Venice, Italia, sepatu platform ini disebut sebagai chopines dan sering dipakai oleh perempuan prostitusi dengan tinggi mencapai 20 inci.
Tujuannya mirip seperti saat ini, yakni memungkinkan perempuan terlihat lebih tinggi dan dapat melindungi kaki mereka dari jalanan berlumpur di kota itu.
Pada tahun 1673, Raja Louis XIV memperkenalkan sepatu dengan hak dan sol berwarna merah ke pengadilan Perancis.
Praktik mengenakan high heels di kalangan bangsawan kemudian ditiru oleh bangsawan di seluruh Eropa dan menjadi sangat modis.
Ternyata, pemakaian high heels oleh laki-laki saat itu bertujuan untuk menunjukkan kekayaan, sebagai simbol status, dan kekuasaan.
Evolusi high heels
Lebih lanjut, pada tahun 1700-an, perempuan mulai banyak yang mengenakan high heels untuk membuat kaki mereka terlihat lebih kecil.
Baca Juga: Ingin Pakai Heels Tapi Kaki Lebar? Simak 5 Pilihan Sepatu ini!