Parapuan.co - Masih banyak yang beranggapan bahwa menggunakan skincare dengan bahan aktif yang tinggi lebih efektif mengatasi masalah kulit kita.
Bagi sebagian orang, hal ini mungkin bisa efektif, namun sebagian orang lainnya belum tentu mendapatkan hasil yang serupa.
Pasalnya, berlebihan menggunakan skincare dengan bahan aktif yang tinggi justru bisa menimbulkan reaksi yang tak diinginkan.
Salah satu reaksinya seperti iritasi, kemerahan, jerawat hingga kekeringan.
Hal ini pun membuat tren kecantikan menjadi lebih sederhana dan mindful atau lebih sadar dalam menggunakan kandungan yang cocok untuk masing-masing orang. Misalnya saja seperti menerapkan perawatan kecantikan microdosing.
"Perawatan kulit microdosing mengacu pada penggunaan konsentrasi bahan aktif tertentu yang lebih rendah untuk membantu meningkatkan tolerabilitas," jelas Marisa Garshick, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City, seperti melansir dari Real Simple.
Dia menambahkan bahwa ketika menggunakan produk dengan konsentrasi yang lebih rendah, kita masih akan melihat hasilnya, tetapi justru mengurangi risiko reaksi negatif.
Terutama bagi Kawan Puan yang memiliki kulit rapuh dan mudah terganggu, seperti mereka yang mengidap eksim atau rosacea.
"Ini bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit sensitif," tambah Dr. Garshick.
Baca Juga: 3 Manfaat Microdosing Skincare yang Jadi Tren 2022, Apa Saja?
"Saya selalu memberi tahu pasien saya bahwa saya lebih suka mereka menggunakan dosis yang lebih rendah dengan nyaman dan konsisten daripada menggunakan kekuatan yang lebih tinggi yang mengganggu skin barrier," jelasnya lagi yang mengatakan bahwa microdosing bisa dilakukan oleh jenis kulit apapun.
Alih-alih membebani kulit dengan konsentrasi bahan aktif yang tinggi, menerapkan persentase yang lebih rendah dan mengoleskannya secara teratur setiap hari memungkinkan kulit menoleransi kandungan tersebut lebih besar.
Lebih dari itu, metode ini juga bisa menjaga kulit dan membuat skin barrier tetap kuat, sehat dan bercahaya.
Andre Condit, formulator dan pendiri Spectacle Skincare, menyebutkan bahwa teknik ini adalah cara terbaik untuk mencegah efek samping yang bisa merugikan kulit kita, seperti over exfoliating dan kemerahan.
Terlebih untuk bahan aktif seperti retinoid atau azelaic acid, glycolic acid, dan salicylic acid.
Seperti melansir dari Vogue, menurut Andre, perawatan kulit sama halnya seperti maraton yang harus dilakukan secara lambat dan mantap, untuk mendapatkan hasil yang baik seumur hidup.
Diingatkan lagi olehnya, bahwa perawatan kulit paling efektif adalah ketika diterapkan secara konsisten.
Bahan yang Harus Diterapkan dengan Cara Microdosing
Sederhananya, Kawan Puan harus menerapkan perawatan kulit dengan dosis rendah untuk bahan-bahan skincare yang berpotensi mengiritasi kulit atau menyebabkan sensitivitas.
Baca Juga: Microdosing Skincare Bagus untuk Kulit Sensitif? Ini Penjelasan Ahli Kecantikan Kulit
Misalnya saja seperti retinoid, exfoliant acid seperti AHA, BHA dan PHA, serta vitamin C.
"Retinol dan exfoliant acid adalah dua bahan utama yang paling berguna dalam microdosing karena menggunakannya lebih jarang atau dalam bentuk encer memungkinkan kulit kita melalui periode penyesuaian yang lebih mulus," kata Joshua Zeichner, dokter kulit bersertifikat di New York, Amerika Serikat.
Pasalnya, retinol rentan membuat kulit iritasi, sehingga perlu diencerkan dalam pelembap dan menerapkannya lebih jarang.
"Ketika berbicara tentang asam alfa dan beta hidroksi — termasuk glycolic, salicylic, dan mandelic acid — para ahli menyarankan untuk tetap menggunakan formula yang rendah dan tidak menggunakan bahan-bahan ini setiap hari, terutama jika kamu sensitif," tambah Dr. Zeichner.
Disarankan olehnya, bahwa selain menggunakan skincare dengan konsentrasi rendah, mulailah dengan mengoleskan produk setiap hari atau bahkan lebih jarang untuk meminimalisir iritasi.
Kendati demikian, ternyata tidak semua bahan bisa diterapkan dengan cara microdosing, loh, Kawan Puan.
Tabir surya pada dasarnya adalah satu-satunya bahan perawatan kulit yang tidak boleh dimikrodosis.
“Jelas jangan dosis mikro pada SPF! Kamu membutuhkan minimal SPF30. Oleskan jumlah seukuran sendok teh setiap hari,” papar dokter kosmetik dan pendiri Skndoctor, Dr Ewoma Ukeleghe.
Hal ini juga disetujui oleh Dr. Zeichner yang mengatakan bahwa jika kita tidak menggunakan SPF dengan jumlah yang cukup, maka perlindungannya akan menipis yang meningkatkan risiko kulit terbakar dan kerusakan kulit. (*)
Baca Juga: Mengenal Microdosing yang Jadi Tren Skincare Viral di TikTok