Parapuan.co - Bagi sebagian besar orang Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang dimakan setiap hari baik itu pagi, siang, dan malam.
Bahkan bagi sebagian orang, rasanya tak pernah cukup merasa kenyang jika belum mengisi perut dengan sepiring nasi.
Ditambah lagi dengan menu dan lauk-pauk yang menambah selera makan, pasti rasanya ingin menambah nasi hingga dua hingga tiga piring.
Di Indonesia, beras atau nasi yang paling sering dimakan adalah nasi putih karena rasanya yang sedikit manis dan cocok dimakan dengan lauk apa pun.
Namun, apakah nasi putih yang kita makan adalah satu-satunya sumber karbohidrat yang baik untuk tubuh?
Seberapa sering seharusnya kita mengonsumsi nasi putih dalam satu hari?
Ahli diet dan olahragawan terakreditasi, Chloe McLeod, mengatakan baik atau tidaknya nasi putih untuk tubuh tergantung pada ukuran porsi dan seberapa sering dikonsumsi.
"Sebagai sumber karbohidrat, kebutuhan konsumsi nasi tergantung kepada masing-masing individu, baik itu kebutuhan tubuh maupun aktivitas sehari-hari," kata McLeod, dikutip PARAPUAN dari Huffpost.
Menurut McLeod, waktu terbaik untuk makan nasi adalah sebelum atau setelah melakukan aktivitas fisik, atau ketika tubuh membutuhkan karbohidrat untuk bahan bakar dan pemulihan.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Bagus Dikonsumsi Sebelum Olahraga, Salah Satunya Nasi!
"Waktu terbaik untuk mengonsumsi nasi adalah saat melakukan aktivitas fisik, karena saat itu tubuh menggunakan dan membutuhkan karbohidrat untuk kinerja dan pemulihan," ungkap McLeod.
Ia juga tak menyarankan untuk mengonsumsi sepiring besar nasi, jika setelahnya Kawan Puan tidak melakukan aktivitas apa pun.
Nutrisi apa yang ada pada nasi?
Nutrisi utama yang disediakan oleh semua jenis beras adalah karbohidrat. Namun jumlah nutrisi ini pun berbeda, tergantung pada jenisnya.
Untuk 100 gram beras cokelat mentah ada sekitar 77 persen karbohidrat, sementara dalam 100 gram beras putih mengandung sekitar 79 persen karbohidrat.
Dalam 100 gram beras hitam mengandung 72 persen karbohidrat sementara ada 68 persen karbohidrat pada beras merah untuk porsi yang sama.
"Secara umum beras mengandung zat besi, magnesium, vitamin B dan serat. Namun jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis berasnya," ujarnya.
Lalu, apa saja perbedaan antara beras putih, beras merah, beras cokelat dan beras hitam? Yuk simak penjelasan berikut!
Baca Juga: Tanpa Beras Mahal, Ini Tips Memasak Mudah Nasi Pulen Seperti di Hokben
1. Beras Putih
McLeod mengatakan beras putih merupakan salah satu varian beras yang telah dihilangkan lapisan luarnya, seperti bagian kulit dan dedak.
Hal ini menyebabkan beras putih kehilangan cukup banyak vitamin dan mineral, sehingga lebih sedikit nutrisi dibanding beberapa varietas lain.
Beras putih juga memiliki indeks glikemik lebih tinggi, serta lebih rendah serat. Padahal serat penting untuk kesehatan usus karena membuat perut merasa kenyang lebih lama.
"Nasi putih bukan sesuatu yang buruk, tapi bagi kebanyakan orang, nasi putih bukan pilihan terbaik karena mengandung lebih sedikit vitamin dan mineral," kata McLeod.
2. Beras Cokelat
Beras cokelat juga sudah dibuang kulit luarnya, tapi masih ada lapisan dedak serta nutrisi yang tertinggal pada beras ini.
Beras cokelat merupakan sumber magnesium dan zat besi, serta dapat menjadi sumber seng yang baik.
Beras ini juga mengandung lebih banyak serat, dibandingkan dengan nasi putih.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Ini Manfaat Nasi Basi untuk Menyuburkan Tanaman
3. Beras Merah
Beras hitam cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih lambat dilepaskan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.