3. Individu dengan kondisi medis tertentu
Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit celiac, kanker, penyakit Crohn, alkoholisme, hipotiroidisme, dan anoreksia, lebih rentan mengalami defisiensi nutrisi, termasuk vitamin B.
Selain itu, mutasi genetik MTHFR dapat memengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme folat.
Alhasil dapat menyebabkan kekurangan folat dan masalah kesehatan lainnya.
Terlebih lagi, orang yang telah menjalani operasi penurunan berat badan tertentu juga cenderung kekurangan vitamin B.
Dalam keadaan ini, pasien sering disarankan untuk melengkapi dengan vitamin B kompleks untuk memperbaiki atau menghindari kekurangan vitamin B.
4. Vegetarian dan vegan
Vitamin B12 secara alami ditemukan dalam produk hewani seperti daging, susu, telur, dan makanan laut.
Vegan dan vegetarian yang ketat dapat berisiko mengalami defisiensi B12 jika mereka tidak mendapatkan cukup vitamin ini melalui makanan atau suplemen.
Baca Juga: Sofia Jirau Jadi Model Down Syndrome Pertama Victoria's Secret, Ini Faktanya
Jadi para penganut pola makan vegetarian dan vegan ini disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B-kompleks.
Vitamin B-kompleks setiap hari dapat membantu memastikan untuk mendapatkan cukup nutrisi penting bagi tubuh ini.
5. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu
Orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu juga disarankan mengonsumsi vitamin B-kompleks.
Hal ini dikarenakan obat yang sering diresepkan dapat menyebabkan kekurangan vitamin B.
Misalnya, penghambat pompa proton, yang merupakan obat yang menurunkan asam lambung, dapat menurunkan penyerapan B12.
Sementara itu metformin, obat diabetes yang populer, dapat menurunkan kadar B12 dan folat.
Selain itu, pil KB juga dapat menguras beberapa vitamin B, termasuk B6, B12, folat dan riboflavin.
Nah, Kawan Puan apabila kamu, keluarga, teman, atau kerabat lainnya ada yang berada di dalam satu kondisi di atas, disarankan untuk mengonsumsi vitamin B-kompleks ya, agar tubuh tetap bisa berfungsi dengan baik. (*)